Jalan-jalan ke kawasan Pecinan Lampung, Ini Daerah dan Sejarahnya
Kota Bandar Lampung juga memiliki daerah yang ditahbiskan sebagai Chinatown, atau masyarakat setempat biasa menyebutnya Pecinan.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Sudah jadi rahasia umum, bahwasanya etnis Tiong Hoa selalu membangun kelompok mereka sendiri di seluruh wilayah Indonesia.
Jika di Jakarta terdapat Glodok, Semarang memiliki Kampoeng Semawis.
Kota Bandar Lampung juga memiliki daerah yang ditahbiskan sebagai Chinatown, atau masyarakat setempat biasa menyebutnya Pecinan.
![pecinan pecinan](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pecinan-lampung_20150701_185728.jpg)
Pertokoan di kawasan Pecinan Lampung. (Tribun Lampung)
Daerah Pecinan berada di Kecamatan Telukbetung. Daerah ini dari dahulu hingga saat ini menjadi permukiman yang dihuni mayoritas masyarakat Tionghoa.
Cik Mat Zein, pemerhati sejarah dan tokoh masyarakat Telukbetung cukup memiliki pemahaman tentang sejarah Pecinan di Lampung.
Menurutnya asal mulanya etnis Tionghoa masuk ke Lampung diperkirakan sejak abad ke 17.
"Daerah pertama kali yang didiami oleh Etnis Tionghoa di Lampung adalah Telukbetung, kalau sekarang berada di Jalan Ikan Kakap, Kelurahan Pasawahan, dan menyebar lagi ke wilayah sekitarnya seperti Pasar Pagi, Kampung Palembang ke arah Selatan, Gudang Lelang lama, dan wilayah Gudang Garam," tutur Cik Mat Zein.
"Kalau kita lihat di Jalan Ikan Kakap terdapat Tepekong Thay Hin Bio, itulah vihara tertua yang ada di Provinsi Lampung, didirikan pada tahun 1850 setelah gunung Krakatau meletus ," ungkapnya dengan penuh semangat di usianya yang tak lagi muda.
Berdasarkan penelusuran Tribun, kawasan yang diungkapkan oleh Cik Mat Zein memang didominasi etnis Tiong Hoa.
Mereka mendiami sebagian besar perumahan toko (ruko) yang nampak klasik, mengingat bangunan tersebut merupakan bangunan lawas yang mempertahankan arsitektur asli.
Seperti di Jalan Ikan Kakap, di wilayah ini kanan kiri jalan merupakan kediaman etnis tiong hoa yang kemudian membuka usaha perniagaan.
Sebut saja toko mentereng seperti Manisan Yen Yen hingga Kopi Bola Dunia yang ternama di produksi di wilayah ini.
Sementara vihara Thay Hin Bio yang berada di Kanan jalan, merupakan vihara yang cukup megah dan mencolok di wilayah ini.
Dominasi warna merah membuatnya nampak mencolok diantara bangunan sekitar. Pada tahun baru imlek, vihara ini akan jadi sentral perayaan umat merayakan pergantian tahun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.