Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TMII Jakarta, Mengobati Kerinduan Para Perantau

Berwisata ke TMII, bisa mengobati kerinduan, menambahkan pengetahuan, dan menikmati beragam permainan.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Mohamad Yoenus
zoom-in TMII Jakarta, Mengobati Kerinduan Para Perantau
Tribunnews/Reynas Abdila
Rumah adat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada Hari Raya Idul Fitri umumnya masyarakat pulang ke kampung halaman untuk merayakan Hari Kemenangan bersama keluarga.

Namun demikian, tidak semua orang bisa melakukan hal yang sama. 

Nah, bagi anda sedang yang merantau ke Jakarta dan tak punya kesempatan mudik, mungkin bisa mengobati kerinduan dengan berjalan-jalan ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Tempat wisata yang memang dibangun sebagai miniatur Indonesia pada 20 April 1975 ini, berlokasi di Jalan Taman Mini, Jakarta Timur.

Pakaian adat
Pakaian adat di TMII Jakarta. (Tribunnews.com/Reynas Abdila)

Lokasi ini selalu dipadati pengunjung dari berbagai kalangan, karena mewakili keberagaman budaya Indonesia.

Berita Rekomendasi

Ada rumah adat atau tradisional (anjungan), pakaian adat, senjata tradisional, sejarah bangsa, museum, rumah ibadah, wisata taman, sarana rekreasi, snow bay (water park), dan fasilitas lainnya.

Kasie Humas dan Informasi TMII, Acep Sumarna mengatakan TMII kian ramai dikunjungi apalagi pada momen liburan, terutama saat momentum Lebaran.

"Datang ke Taman Mini sudah seperti pulang kampung di setiap anjungan nanti ada banyak hiburan tradisional yang akan mengobati rasa rindu," kata Acep kepada Tribun Travel, Jumat (3/7/2015).

Acep menjelaskan, target pengunjung di tahun ini harus lebih banyak dari tahun sebelumnya.

"Pada tahun lalu pengunjung ditargetkan 400 ribu dan itu sudah melebihi, tahun ini pasti lebih banyak lagi," ucapnya.

Pengunjung yang datang, kata Acep, sebaiknya menuju Museum Indonesia terlebih dahulu sebelum berlanjut ke tempat wisata lain.

Selain letaknya yang strategis di dekat pintu masuk utama Museum Indonesia menyajikan banyak pengetahuan mengenai adat istiadat di tanah air.

Museum TMII
Museum Indonesia TMII Jakarta. (Tribunnews.com/Reynas Abdila)

"Masuk dulu ke Museum Indonesia supaya memahami apa-apa saja yang menarik dari budaya bangsa Indonesia," ujar Acep.

Setelah itu, kata Acep, pengunjung disarankan mengunjungi anjungan di mulai dari Sumatera Barat (Minang) karena letaknya tidak berjauhan.

"Berjalan ke arah barat tidak jauh dari Museum Indonesia langsung terlihat anjungan Sumatera Barat," katanya.

Menurut catatannya, ada dua anjungan yang memiliki minat kunjungan tertinggi, yakni anjungan Sulawesi Selatan dan anjungan Papua.

Alasannya, kedua anjungan tersebut mempunyai keunikan dari pakaian adat, persenjataan, dan rumah adatnya.

Untuk tarif masuk ke dalam TMII pengunjung harus membayar Rp 10.000 per orang, belum termasuk kendaraan.

Biaya masuk kendaraan motor Rp 6.000, mobil Rp 10.000, dan bus Rp 30.000.

Aeromovel Titihan Samirono

Ketika mengelilingi TMII anda bisa menjajal salah satu alat transportasi paling diandalkan di tempat ini.

Namanya Aeromovel, kereta dari Brasil yang diberi nama Titihan Samirono ini berbentuk layaknya monorail.

Ada keunikan yang dimiliki kereta dua gerbong ini, yakni tenaga geraknya yang menggunakan angin.

Sayang, jam operasional kereta ini hanya pada hari Sabtu dan Minggu, tarifnya Rp 15.000 per orang.

Aeromovel nantinya akan berjalan mengitari kawasan TMII melewati berapa titik stasiun, antara lain Taman Budaya, Taman Wisata, Taman Anggrek, Taman Nusa, Taman Bunga, dan Taman Burung.

Untuk pusat stasiun berada di Taman Budaya yang terletak bersebelahan dengan Museum Indonesia.

Selain itu ada pula Sky Lift atau kereta gantung yang beroperasi setiap hari. Pengunjung hanya dikenakan tarif Rp 20.000.

Dari ketinggian, pengunjung akan melihat TMII secara menyeluruh termasuk melihat danau buatan yang berada tepat di tengah-tengah.

Teater Imax Keong Mas

Setelah melihat kekayaan budaya Indonesia rasanya belum lengkap bila belum melihat Teater IMAX Keong Mas.

Keong Emas
Keong Emas. (Tribunnews.com/Reynas Abdila)

Tempat tersebut berbentuk gedung keong mas raksasa di mana tempat ini untuk pemutaran dan pertunjukan film khusus berteknologi canggih.

Tayangan film raksasa di sini menggunakan kecanggihan teknologi sinematografi modem Proyektor IMAX, seperti yang bisa anda saksikan di bioskop.

Rencananya akan tayang film terbaru berjudul "Volcanos of The Deep Sea" mulai 17 Juli 2015 tepat pada hari Lebaran pertama.

Untuk menyaksikan film di teater ini pengunjung mesti membayar Rp 30.000 kategori biasa sedangkan kelas VIP dikenakan tarif Rp 50.000 per kursi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas