Cari Kerak Telor di Banjarmasin? Datang ke Pasar Wadai Ramadhan
Selama bulan puasa ini, beberapa pedagang kerak telor bermunculan. Pedagangnya rata-rata dari Pulau Jawa.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Yayu Fathilal
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Kerak telor memang khas Betawi, namun kata siapa di Banjarmasin tidak ada?
Selama bulan puasa ini, beberapa pedagang kerak telor bermunculan. Pedagangnya rata-rata dari Pulau Jawa.
Mereka biasa mangkal di Pasar Wadai Ramadhan 1436 Hijriyah di Jalan Jendral Sudirman, Banjarmasin.
Mereka mulai menggelar dagangan dari sore hingga malam.
Pembuatan kerak telor. (Banjarmasin Post/Yayu Fathilal)
Pembeli kerak telor mereka lumayan banyak dari warga Banjarmasin. Seorang penjualnya adalah Yanto.
Pria asal Jawa Tengah ini sudah empat tahun berjualan kerak telor di sini.
"Kalau bulan puasa saya di Banjarmasin di pasar wadai ini. Kalau di luar bulan puasa saya biasa jualan di Lapangan Murjani depan Dinas Sosial di Kota Banjarbaru," ujarnya.
Kerak telor jualannya ada dua jenis, yaitu yang memakai telur ayam dan telur itik.
Harganya pun berbeda. Kerak telor memakai telur ayam Rp 15.000 dan yang telur itik Rp 20.000.
Kuliner ini berbahan beras ketan Jawa kualitas super. Berasnya tampak putih bersih.
Kerak telor. (Banjarmasin Post/Yayu Fathilal)
Menurutnya, jika memakai beras ketan kualitas rendah, kerak telornya akan kotor.
Untuk berjualan sehari, dia memerlukan telur ayam dan itik antara tiga kilogram hingga empat kilogram. Sementara berasnya sekitar lima liter.
Berasnya direndam dulu dengan air bersih selama beberapa hari.