Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menikmati Kopi Tubruk dengan Nuansa Tempo Dulu di Bakoel Koffie Cikini

Kedai berkonsep tempo dulu ini sudah berdiri sejak tahun 1878.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Mohamad Yoenus
zoom-in Menikmati Kopi Tubruk dengan Nuansa Tempo Dulu di Bakoel Koffie Cikini
Tribunnews/Reynas Abdila
Kopi tubruk di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta. 

Kopi favorit yang biasa ia pesan adalah kopi tubruk khas Bakoel Koffie.

Menurutnya, aroma biji kopi yang terpanggang sangat tercium hingga menghasilkan sensasi berbeda.

"Saya datang ke sini paling tidak dua pekan sekali untuk menikmati kopi tubruknya," kata pria asal Tanjung Priok itu.

"Kopi tubruk di sini memiliki rasa manis asli dari biji kopinya tanpa harus ditambahkan gula," ujarnya.

Soal harga juga masih relatif terjangkau, untuk per gelas kopi tubruk hanya dibanderol Rp 25.000.

Adapun sajian kopi lainnya yang ditawarkan di sini antara lain kopi klasik, ice koffie, dan koffie special.

Sejarah Bakoel Koffie

Berita Rekomendasi

Awalnya, Bakoel Koffie didirikan oleh seorang imigran asal Tiongkok, Liaw Tek Siong yang membuka warung nasi pada tahun 1870-an.

Liaw Tek Siong kemudian mulai menjual minuman kopi di warungnya yang berada di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat pada 1878.

Memasuki tahun 1927, ia mematenkan usaha kopinya dengan nama warung Tek Sun Ho Eerste Weltevredensche Koffiebranderi di lokasi yang lebih strategis yakni kawasan Kali Ciliwung.

Pada 1938, Warung Tek Sun Ho semakin terkenal dan penjualannya mulai merambahi pasar internasional ke Timur Tengah, Jepang, dan Belanda.

Selanjutnya, warung Tek Sun Ho lebih dikenal sebagai kedai kopi yang hingga kini dikelola generasi keempatnya, Syenny Chatrin Widjaja dan diberi nama Bakoel Koffie.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas