Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Carica Sikunir, Buahnya Lebih Tebal, Oleh-oleh dari 'Negeri di Atas Awan'

Buah tangan yang segar disajikan dingin ini sangat gampang diperoleh. Buah yang nama latinnya Carica Pubescens ini masih satu keluarga dengan Pepaya.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Carica Sikunir, Buahnya Lebih Tebal, Oleh-oleh dari 'Negeri di Atas Awan'
Tribun Jogja/Setya Krisna Sumarga
Manisan Carica dalam berbagai kemasan, mulai cup kecil hingga botol besar. 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Setya Krisna Sumarga

TRIBUNNEWS.COM, WONOSOBO - Tak afdol rasanya jalan-jalan ke Dieng tanpa oleh-oleh manisan Carica.

Buah tangan yang segar disajikan dingin ini sangat gampang diperoleh. Buah yang nama latinnya Carica Pubescens ini masih satu keluarga dengan Pepaya.

Tak heran ia juga dikenal dengan sebutan Pepaya gunung, karena hanya bisa tumbuh baik di pegunungan tinggi.

Lebih cocok lagi di ketinggian di atas 2.000 meter di atas permukaan laut. Dieng sangat cocok jadi lahan tumbuh tanaman asal pegunungan Andes di Amerika Selatan ini.

Dengan kawasan yang cukup luas di Dieng, dengan level ketinggian yang berbeda-beda, tumbuh beberapa jenis Carica sesuai lokasi tumbuhnya.

Carica Sikunir, artinya tanaman Carica yang tumbuh di Sembungan dan sekitarnya, punya karakter khas.

BERITA TERKAIT

Sembungan diklaim sebagai desa berpenghuni tertinggi di pulau Jawa. Ketinggiannya di atas 2.000 mdpl.

Di desa ini terdapat spot untuk menyaksikan matahari terbit di puncak bukit Sikunir (2.300 mdpl). Di lereng-lereng bukit di Sembungan inilah tumbuh semarak Carica Sikunir.

"Carica Sikunir ini dijamin lebih tebal dan kenyal dagingnya, dibanding yang tumbuh di Batur, atau desa-desa di bawah sana," kata Bu Khozin, pemilik usaha UD Pondok Mulya, Sembungan, Dieng, Wonosobo, akhir Juni.

Keluarga Khozin mengelola pengolahan hingga pengemasan manisan Carica Sikunir.

Pasarnya telah membentang dari Dieng, Wonosobo, Semarang, Yogya, hingga Surabaya dan Jabodetabek. Produksinya cukup besar dengan bahan baku dari Sembungan dan sekitarnya.

"Di Batur atau di Patakbanteng, agak di bawah sana, daging Carica lebih tipis. Mungkin ya karena ketinggian lokasinya berpengaruh pada perkembangan pohon Caricanya," kata ibu tiga anak, dua di antaranya kuliah dan tinggal di Yogyakarta.

Ia mempekerjakan tak kurang 10 pekerja jika di puncak musim panen Carica.

Seperti rumah produksi lain, usaha Bu Khozin juga memproduksi manisan Carica dalam berbagai kemasan, mulai cup kecil hingga botol besar.

Harga bervariasi mulai Rp 25 ribu hingga Rp 55 ribu per karton. Cita rasa manisan Carica memang khas.

Dagingnya kenyal ketika dikunyah dan rasanya antara manis asam, bercampur dengan air gula.

Ada juga variasi lain Carica yang sedikit pedas karena dicampur irisan cabai gendot (cabai Bandung).

"Ini variasi buat yang suka cita rasa agak pedas maupun pedas. Harganya sama saja," imbuh Bu Khozin yang tempat usahanya tak jauh dari masjid Sembungan.

Proses pengolahan buah Carica menjadi manisan Carica tidak sulit. Buah mirip Pepaya, namun bentuk dan ukurannya kecil padat itu cukup dikupas kulitnya yang tipis.

Isinya dikeluarkan, selanjutnya daging Carica dicuci paling tidak tiga kali untuk menghilangkan getahnya. Potong- potong sesuai ukuran yang diinginkan.

Biji Carica direbus hingga mendidih, kemudian angkat dan dinginkan.

Setelah air rebusan biji buah Carica dingin, saring sambil bijinya diremas-remas supaya sari buahnya ikut tersaring. Tambahkan air sedikit demi sedikit sehingga bijinya terlihat bersih.

Campurkan sisa air tadi serta gula pasir. Direbus sampai mendidih.

Daging buah Carica yang telah dipotong-potong dimasukkkan, dimasak hingga matang. Angkat dan biarkan manisan Carica mendingin sebelum disajikan atau dimasukkan kemasan kedap udara.

Di sejumlah literatur diperoleh data, khasiat Carica yang umum diketahui adalah kemampuannya membantu memperlancar pencernaan makanan.

Namun di luar itu Carica juga banyak mengandung enzim Papain, yaitu enzim yang berfungsi mempercepat proses pencernaan protein.

Enzim Papain mampu mencerna zat sebanyak 35 kali lebih besar dari ukurannya sendiri.

Meski kandungan protein dalam Carica tak terlalu tinggi (4-6 gr) namun hampir selurunya dapat diserap tubuh dan sangat berpengaruh pada produksi hormon pertumbuhan manusia.

Baru-baru ini sebuah penelitian menunjukan kandungan zat Arginin pada Carica dapat menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara.

Kandungan papain Carica juga memiliki sifat antiseptik dan membantu mencegah perkembangbiakan bakteri yang merugikan dalam usus.

Membantu menormalkan pH usus sehingga keadaan flora usus pun menjadi normal. Kandungan vitamin C buah Carica lebih tinggi dari jeruk.

Carica juga memiliki vitamin A yang lebih tinggi dari wortel. Carica pun kaya vitamin B kompleks dan E yang baik untuk kesehatan.

Ke Dieng, tanpa mampir ke Sembungan dan Sikunir rasanya pun tak afdol. Pulang jalan-jalan tanpa oleh-oleh manisan Carica Sikunir juga kurang lengkap. Jadi tunggu apalagi? Sempatkan dolan ke tempat yang kerap dijuluki "negeri di atas awan" itu.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas