Berawal dari Mimpi, Subhan Jualan Batu Akik Obralan di Pondok Kelapa
Subhan Wahyudi (40), seorang penjual batu akik, mengalami mimpi sebelum akhirnya menjajakan batu akik obralan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Subhan Wahyudi (40), seorang penjual batu akik, mengalami mimpi sebelum akhirnya menjajakan batu akik obralan.
Ia menggelar lapaknya di Jalan Raya Pondok Kelapa tepatnya di depan SPBU 34-13411, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
"Mimpinya waktu itu ada orang tua yang bilang saya pantas pakai batu. Orang itu lalu memberikan batu berwarna cokelat keemasan," ujar pria asal Kebumen, Jawa Tengah itu kepada Tribun Travel, Rabu (8/7/2015).
"Itu sekitar 10 bulan yang lalu atau hampir setahun kejadiannya (mimpinya)," tambah dia.
Bongkahan batu akik yang dibanderol berkisar Rp 40.000 seperti solar Aceh, Padang, dan Bengkulu (Tribunnews.com/ Reynas Abdila)
Subhan kemudian mengoleksi beragam jenis batu sekaligus mempelajari cara memilah batu muda atau tua.
"Semua batu sebenernya sama, hanya masalah selera saja sesuai keinginan karena jenisnya ada banyak," katanya.
Sekitar pertengahan tahun 2014, Subhan telah mengumpulkan satu rantang jenis batu yang didapat dari kerabatnya di kampung.
Hasil kumpulan batunya lalu dibagikan sebagian kepada teman-temannya di Jakarta untuk menjalankan pesan dari mimpi.
"Pesan dari mimpi saya harus memberikan sebagian batu kepada teman-teman," ucapnya.
Mulai Februari 2015, ia menjual batu titipan distributor yang kebanyakan didatangkan dari Ujung Kulon, Banten.
Bongkahan batu asal Ujung Kulon, Tangerang, Banten.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengawas SPBU ini dibantu sahabatnya Widodo Sumarsono (39) berjualan batu akik.
Di lapaknya ia menjual bongkahan batu akik setiap hari mulai sore hingga malam.