Berbuka di Pasar Ramadan Kampung Tanjunguma, Batam, Ada Ikan Bawal, Sotong, hingga Kepiting Segar
Meskipun sedikit masuk ke dalam perkampungan atau jauh dari keramaian, pasar ini tidak pernah sepi saat ramadan.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Batam, Elizagusmeri
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Hendak mencari makanan berbuka puasa yang murah dan variatif di Batam? Datang saja ke pasar ramadan di kampung Tanjunguma.
Pasar tradisional Tanjunguma ini termasuk lama di Batam atau ada sekitar tahun 1990-an.
Mie sagu. (Tribun Batam/Elizagusmeri)
Posisi pasar langsung berada di dalam perkampungan. Meskipun sedikit masuk ke dalam perkampungan atau jauh dari keramaian, pasar ini tidak pernah sepi saat ramadan.
Bahkan membludak didatangi oleh masyarakat dari berbagai daerah di Batam.
Makanan yang dijual di sini sangat variatif, pastinya tak jauh-jauh dari sajian tradisional dan masakan khas Melayu.
Sebut saja seperti lakse, otak-otak, epok-epok, roti kirai, risoles, kue putu, serabi, roti goreng, kue lapis, onde-onde, donat, pisang goreng, empek-empek, bolu dan masih banyak lagi.
Selain makanan ringan juga ada makanan yang mengenyangkan seperti tempoyak, pecal lontong, mie sagu, pepes udang, pepes sotong, hingga aneka sirup, es buah, es rumput laut, es tebu dan minuman segar ada.
Ikan bawal. (Tribun Batam/Elizagusmeri)
Dijamin setiap jajanan pasar di sini sangat murah. Untuk kue putu Anda tinggal membayar Rp 2ribu saja. Sedangkan es tebu Rp 5ribu. Mie sagu Rp 5ribu.
Melimpah ruahnya jajanan pasar di pasar Tanjunguma ini tentu jelas menarik banyak pengunjung. Terlebih yang paling di cari adalah makanan lautnya.
Di sini sajian makanan laut berasal dari tangkapan yang masih segar. Seperti sotong, ikan bawal, kepiting, gonggong, siput dan makanan laut lainnya.
"Iya semuanya berasal dari hasil laut di Batam, masih baru dan segar, baik itu kepiting, ranjungan, gonggong dan hasil laut lainnya," kata salah seorang pedagang yang menjual olahan kepiting.
Olahan laut ini dimasak dengan berbagai racikan. Misalnya untuk kepiting di tumis dan dilumuri dengan saos pedas.
Namun, paling menarik perhatian adalah olahan laut yang di bakar. Seperti ikan Bawal dan Sotong Bakar. Hmm...menciup baunya saja bikin lapar bukan kepalang.
Setiap harinya rata-rata pedagang ikan bakar menjual 60 hingga 70 ekor. Harga ikannya bervariasi tergantung ukuran dan beratnya.
Untuk ikan bawal kira-kira berat 8 ons dijualnya dengan harga Rp50 ribu, sedangkan untuk ikan bawal berat sekitar 1 kilogram dijual dengan harga Rp 60 ribu.
Namun ada juga yang menjual Rp 35ribu per ekor. Sedangkan untuk jenis olahan laut seperti ranjungan dan sotong di jual mulai Rp 35ribu per porsi.
Soal harga sepertinya tak masalah bagi pembeli karena cukup puas mendapatkan ikan dengan harga yang sebanding dengan rasa dan ukurannya.
Hingga wajar melihat pembeli tetap rela mengantri sembari bersabar menunggu pesanan ikan mereka dibakar.
Pasar kaget ini mulai ramai pada pukul 3 sore hingga magrib. Jika Anda ingin berbelanja untuk menu buka sekaligus merasakan suasana kampung nelayan yang khas, jawabannya ya, datang ke pasar Ramadan Tanjunguma.
Asrul, salah seorang pengunjung sudah beberapa kali berkunjung ke pasar Tanjunguma itu. Dengan alasan penasaran, dia memutuskan mencari pasar tersebut yang katanya sangat ramai dan makanannya banyak.
" Iya sayangnya agak masuk ke dalam tempatnya, tapi kagetnya pasar ini selalu rame meskipun tempatnya gak di tepi jalan, mungkin orang sudah pada tahu tempat ini, apalagi makanan banyak dan murah," kata gadis berkerudung itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.