Berkunjung ke Sangeh, Bali, Ada Ratusan Monyet Keliaran, Jangan Lupa Bawa Kacang
Terletak di Desa Sangeh,Kecamatan Abiansemal,Kabupaten Badung, Bali, obyek wisata satu ini menyuguhkan kehidupan alami ratusan monyet.
Editor: Malvyandie Haryadi
Yang juga unik dari objek wisata ini adalah hutan yang dipenuhi pohon pala, yang katanya hanya bisa ditemui di sini.
Menurut mitos masyarakat dan pengelola setempat, dulunya pohon pala ini dibawa dari Gunung Agung, Kabupaten Karangasem untuk dipindahkan ke Mengwi, Kabupaten Badung secara diam-diam.
“Namun dalam perjalanan pemindahan tersebut dilihat, ketahuan oleh orang (dalam bahasa Bali “Sang”) dan melihat sendiri dalam Bahasa Bali adalah “Ngeh”, sehingga akhirnya pemindahan itu terhenti dan kemudian hutan ini dinamakan ”Sangeh“,” ujar I Gusti Agung Sandiawan, petugas Obyek Wisata Sangeh.
Para pengunjung yang datang ke sini, menurut Gusti, tak hanya dari masyarakat lokal sekitar.
Namun banyak juga dari wisatawan asal Denpasar, luar Bali hingga para wisatawan mancanegara.
Beberapa mahasiswa juga kerap datang ke sini untuk penelitian.
Seperti yang disampaikan oleh Gusti, bahwa kerap ada beberapa peneliti dan juga mahasiswa yang datang ke sini.
Baik untuk meneliti sejarah hutan maupun pohon-pohon yang ada di sini, pada umumnya.
“Enak di sini tempatnya sejuk, anak juga senang bisa lihat dan main-main sama monyet di sini,” ujar Suci, satu di antara pengunjung asal Malang yang tinggal di Denpasar.
Bersama suami dan anak laki-lakinya, Darma, yang masih berusia 2 tahun, Suci mengaku bahwa ini pertama kalinya ia datang ke Objek Wisata Sangeh.
Meski cukup sering melewati tempat ini, namun baru kali ini ia bisa menyempatkan diri untuk berkunjung, terlebih untuk membawa anaknya yang memang penyuka hewan ini untuk melancong.
Tiket Masuk Rp 10 Ribu per Orang
Secara operasional, Objek Wisata Sangeh ini dikelola oleh Desa Pakraman Sangeh.
Namun ada juga beberapa bantuan dari pihak Pemerintah Kabupaten Badung.