Songket Produksi Karangasem Bali, Langka, Dikerjakan Selama 1 Bulan
Kain tenun alam yang dimaksud adalah kain yang diproses dengan menggunakan bahan-bahan alami hingga ke pewarnaannya, dan dikerjakan secara manual.
Editor: Malvyandie Haryadi
Selain di PKB, kios Tuhu Batu ini dapat ditemui di kediaman Dayu, yakni di Banjar Gede Batuan, Sukawati Gianyar.
Masih bergerak dalam industri rumahan, jika ada yang ingin memesan dapat datang ke tempatnya tersebut.
Proses Pembuatan
Selain proses pembuatannya yang lama, untuk mendapatkan warna alam yang diinginkan, diakui Dayu tidaklah mudah.
Bahkan, tak jarang ia mengalami kegagalan saat melakukan proses pewarnaan pada benang sebagai bahan kain tenun tersebut.
“Kadang bagus, kadang malah gagal juga. Tergantung bahan dan kondisi cuaca. Saya malah sudah pernah gagal 3 kali. Kalau sudah gagal, ya, tidak bisa dipakai,” ujar Dayu.
Apalagi jika ingin menghasilkan warna yang bukan dari warna dasar.
Untuk Sembahyang
Selain songket-songket warna alam, di satu sisi di kanan kios Tuhu Batu, tampak sebuah rak kayu yang menampilkan Kain Bebali.
Jenis kain ini merupakan kain yang digunakan untuk upacara-upacara persembahyangan umat Hindu Bali.
Di antaranya, untuk upacara potong gigi, potong rambut bayi dan berbagai upacara lainnya.
“Biasanya dipakai untuk upacara-upacara di Bali. Ada yang dipergunakan langsung untuk bayi, untuk kelengkapan upakara, untuk pengangge pelinggih, termasuk kain Semara Ratih yang di bawah untuk potong gigi,” ujar Dayu sambil menunjukkan beberapa jenis Kain Bebali.
Agar masyarakat tahu tentang kain Bebali dan fungsinya, begitulah yang menjadi maksud dan tujuan Dayu menawarkan berbagai Kain Bebali di kiosnya ini.
Yang termasuk kain Bebali sendiri yang dijual di Tuhu Batu, antara lain Kain Gringsing, Kain Cempuk, Kain Poleng.