Taman Dipangga, Satu-satunya Ruang Terbuka di Bandar Lampung, Tempat Kongkow Warga
Hingga kini, Bandar Lampung hanya memiliki satu ruang terbuka hijau dan menjadi satu-satunya tempat favorit warga berwisata murah.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribun Lampung Heru Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM,BANDAR LAMPUNG - Kota Bandar Lampung yang beberapa tahun belakangan bergeliat menjadi metropolitan kini disesaki dengan beragam pembangunan.
Mulai dari sarana jalan, hingga pembangunan hotel-hotel anyar yang akan hiasi langit kota.
Sayangnya, seiring pembangunan tersebut, hanya sedikit ruang terbuka hijau di kota berjuluk Tapis Berseri ini.
Yah, ruang terbuka hijau adalah sesuatu yang amat langka ditemukan di Kota Bandar Lampung.
Jangan harap anda dapat menemukan Taman Suropati seperti di Jakarta, atau Taman fenomenal Bungkul di Surabaya.
Hingga kini, Bandar Lampung hanya memiliki satu ruang terbuka hijau dan menjadi satu-satunya tempat favorit warga berwisata murah.
Dia adalah Taman Dipangga. Letaknya berada di Teluk Betung. Ia berada persis di depan Markas Kepolisian Daerah Lampung.
Sebagai satu-satunya ruang terbuka hijau, jelas Taman Dipangga memiliki keunggulan karena memiliki pohon-pohon besar yang menaungi area seluas satu hektar tersebut.
Pepohonan terlihat asri dengan rimbunnya dedaunan yang menahan terik matahari saat siang hari. Maka wajar jika taman ini cukup ramai jika menjelang watu ngabuburit di bulan puasa.
Sayangnya, saat Tribun mengunjungi taman ini waktu menunjukkan tepat tengah hari. Saat dimana matahari sedang terik-teriknya dan Taman Dipangga sedang sepi pengunjung.
Taman Dipangga sendiri didirikan pada tahun 1981 dengan luas kurang lebih satu hektar.
Menariknya, di taman ini terdapat monumen mercusuar atau rambu laut bagi kapal yang dibangun untuk mengenang dahsyatnya letusan Gunung Krakatau 1883.
Konon rambu laut kapal ini terdampar saat terbawa arus tsunami letusan Krakatau.
Bentuk rambu laut sendiri, mirip pelampung yang menjadi penanda pasang surut laut yang banyak digunakan di film science fiction.
Permukaannya berbentuk bulat lonjong, dengan bentuk atas menyerupai kerucut dengan tinggi kurang lebih 2 meter dan diameter 1,5 meter.
Warnanya perak dengan cincin di tengah badan kerucut si rambu laut tersebut.
Pada dinding monumen terdapat relief yang menggambarkan aktivitas masyarakat sebelum kejadian dan kepanikan yang tiba-tiba menimpa masyarakat seketika Gunung Krakatau mengeluarkan erupsi berupa debu vulkanik dan membawa gelombang tsunami.
Terdapat juga relief yang menggambarkan masyarakat yang berbondong-bondong mengungsi dengan membawa barang-barang di atas kepala. Ada juga gambar relief Krakatau yang meletus, beserta kehidupan masyarakat di pesisir.
Selain monumen yang menjadi daya tarik utama Taman Dipangga.
Di lokasi yang sama juga terdapat patung gajah, beruang, badak. Patung-patung ini biasanya akan menjadi objek selfie pengunjung yang sedang menghabiskan waktu di sini.
Yah, Taman Dipangga memang memberikan pengalaman tersendiri bagi warga Bandar Lampung dan sekitar taman khususnya.
Sebab tanpa mengeluarkan kocek satu rupiah pun, mereka bisa bersantai di rumput yang menghijau di bawah rimbunnya pepohonan.
Bersantai dan bercanda sembari menikmati segarnya oksigen di pusat Kota Bandar Lampung.
"Saya pribadi memang tiap sore memang sering nongkrong disini. Adem suasananya," tutur Herman Kuswoyo warga setempat. "Apalagi pas puasa gini, kan enak aja ngadem di bawah pohon gitu. Lagian dimana lagi di Bandar Lampung yang ada taman seperti ini," lanjut pria itu berkeluh kesah.
Namun bagi Herman, meski taman ini adalah satu-satunya ruang terbuka hijau yang dimiliki kota, keberadaannya cukup membuat dirinya bangga.
Alasannya sederhana, pertama lokasinya yang tak jauh dari kediamannya, sehingga dapat dengan mudah didatangi.
"Kedua taman ini bukan cuma buat refreshing biasa, disini juga kita bisa belajar dan ngenang letusan krakatau ratusan tahun dulu. Kan ada monumen itu ditengahnya. Jadi pelajaran gitu lah. Gratis pula kan," tuturnya bangga.
Nah buat anda yang ingin sekedar merasakan oksigen segar di tengah hiruk pikuk Kota Bandar Lampung tidak ada salahnya bertandang ke Taman Dipangga.
Pun jika ingin sekedar nongkrong dan ngemil, di sekitar taman juga terdapat beberapa penjaja makanan mulai dari siomay hingga bakso yang berada di pelataran parkir Polda Lampung.
Lalu bagaimana cara mengunjungi Taman Dipangga. Lokasi ini bisa dituju dengan angkutan kota jurusan Teluk Betung.
Jangan lupa untuk berpesan kepada sopir untuk berhenti di Markas Polda Lampung. Sebab lokasi Taman Dipangga tempat rambu laut berdiri, persis berada di bawah markas Polda Lampung. (*)