Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jangan Lupa Coba Nasi Krawu Saat Anda Singgah di Gresik

Nasi krawu dihidangkan dengan lauk yang bukan terbatas empal atau daging sapi goreng suwir saja.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Jangan Lupa Coba Nasi Krawu Saat Anda Singgah di Gresik
Surya/Wiwit Purwanto
Sajian nasi krawu 

Semur usus ini dibuat dari usus sapi bumbu bawang putih, bawang merah, lengkuas, dan sedikit kecap.

Proses memasaknya cukup lama yaitu mulai pukul 03.00 hingga 08.00, itu pun tidak pernah diturunkan dari kompor. “Usus kalau tidak lama merebusnya akan alot,” imbuh Munirah, saudara Mbuk Marjani.

Setiap hari, mereka membutuhkan babat 10 hingga 15 kilogram, daging suwir krawu delapan kilogram, dan delapan butir kelapa untuk membuat serundeng. Sedangkan sambalnya dibuat dari campuran petis dan belacan.

“Paling enak pakai belacan, menurut kami, lebih khas aromanya,” kata Munirah sembari menunjukkan semangkuk belacan.

Belacan dan terasi sama-sama dibuat dari pasta udang. Belacan lebih ringan rasa dan aromanya dibanding terasi karena proses fermentasinya yang sebentar.

Belacan lebih disukai orang-orang Melayu, orang Indonesia memilih terasi yang berwarna gelap dan rasanya lebih kuat.

Menu lainnya yang sudah langka adalah nasi menir. Sesuai namanya, nasi ini memakai kuah sayur yang dicampur ulekan beras menir yaitu beras pecahan atau patahan hasil gilingan padi.

BERITA TERKAIT

Namun, di depot Mbuk Marjani ini kuah tidak terlalu keruh malah cenderung jernih mirip sayur bayam bening.

Seperti apa ya nasi menir ini? Rajangan kangkung direbus dengan bumbu berupa kunci, bawang putih, bawang merah, dan ulekan beras. Garam dan gula ditambahkan untuk memperkuat rasa.

Nasi menir semakin sedap karena disajikan di atas piring berlapis daun pisang.

Nasi putihnya disiram kuah sayur menir dan didampingi sambal mangga muda atau pencit, lauk babat kecap, pindang goreng, gimbal udang, atau daging.

“Lauk sebenarnya terserah pembeli, ada juga yang sayur menir berlauk bali belut,” papar Mu’amaroh. Yang pasti kombinasi ini menghasilkan rasa pedas, asam, dan segar.

Lestari Maharani (33) sering mengajak putrinya, Nabilla (8), sepulang sekolah mampir ke Depot Mbuk Marjani. “Sayurnya seperti sayur bening, segar dan cocok dimakan siang hari,” ungkap Lestari.

Sayur menir ada pula di luar Kota Gresik, yang berjualan biasanya pendatang dari Gresik. Yang membedakan, lauk pendampingnya. Ada yang menikmati nasi menir ini dengan peyek teri atau bali tahu.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas