Bangka Botanical Garden, Menikmati Agrowisata Sambil Berkuda
Sejak tahun 2006, kawasan yang diberi nama Bangka Botanical Garden (BBG) ini menjelma sebagai lokasi agrowisata yang subur, tenang dan teduh.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Bangka Pos, Alza Munzi
TRIBUNNEWS, BANGKA - Aktivitas pertambangan timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.
Menurut catatan sejarah, sejak awal abad 18, pasir timah di Bangka dan Belitung telah dieksploitasi oleh penjajah colonial Belanda.
Untuk memenuhi tenaga kerja tambang, Belanda mendatangan kaum pria dari Tiongkok yang tersebar di sejumlah wilayah pertambangan Bangka dan Belitung.
Hingga kini, pertambangan timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih terus berlangsung.
Akibatnya, beberapa bagian lahan di wilayah ini mengalami kerusakan dan sulit untuk ditumbuhi tanaman.
Berbekal kondisi itu, PT Dona Kembara Jaya, sebuah perusahaan pertambangan timah melakukan gerakan pemulihan lahan tambang di kawasan Ketapang, Kota Pangkalpinang.
Sejak tahun 2006, kawasan yang diberi nama Bangka Botanical Garden (BBG) akhirnya menjelma sebagai lokasi agrowisata yang subur, tenang dan teduh.
Di atas lahan seluas 200 hektare(ha), terdapat pengembangan pertanian, peternakan dan perikanan terpadu.
Dulunya, BBG adalah lahan bekas tambang yang direklamasi sedemikian rupa. Awalnya hanya untuk menanam bibit-bibit pohon kebutuhan reklamasi pasca tambang timah. Namun, terus berlanjut sebagai tempat agrowisata yang menyenangkan.
Sebagai tempat tujuan wisata alam, BBG direkomendasikan bagi pengunjung yang membutuhkan ketenangan dan ingin menikmati suasana hijau nan damai.
Di dalam BBG, terdapat deretan pohon cemara di tepi jalan lurus tanah merah. Jika berada di dalamnya, tidak terasa tengah berada di sebuah tempat yang berdekatan dari sungai dan pantai.
Masuk lagi ke dalam, pengunjung menemukan rumah panggung berbahan kayu, yang mencirikan rumah adat orang Melayu pada umumnya di Pulau Bangka.
Tak jauh dari rumah panggung, ada beberapa kolam yang berisi ikan mujair, nila, mas, patin dan kepiting.