"Pernah ada seorang peneliti asing mengukur kedalaman danau dengan cara manual. Katanya peneliti tersebut menghabiskan tiga gulung benang sepanjang 100 meter, namun juga belum kunjung menyentuh dasar danau. Masyarakat sekitar menduga, Danau Linting berbentuk seperti sumur yang sangat dalam," jelasnya.

Untuk itu, jika pengunjung mencoba berenang di danau ini selalu diimbau untuk tidak ke tengah danau. Pasalnya, di danau ini beberapa kali terjadi insiden pengunjung yang tenggelam.

"Namun, jika hanya berendam di tepi danau atau area pasir tentu sangat dianjurkan, pengunjung bisa merasakan relaksasi air panas sekitar 30 derajat celcius sambil berendam berlama-lama atau sambil bermain ayunan," katanya.

Nurlaila, pengunjung, menuturkan sangat menikmati wisata Danau Linting. Walaupun jauh dari kota dan akses jalan yang kurang memadai, tapi keindahan Danau Linting layak diancungi jempol.

"Cuman di Danau Linting bisa main ayunan sambil berendam air panas di pinggir danau," katanya.

Jarak Danau Linting dari Kota Medan sekitar 70 kilometer, dan dapat ditempuh sekitar 2,5 jam perjalanan dari Medan melewati Tanjung Morawa dan masuk ke Desa Tiga Juhur, namun sedikit melewati akses jalan rusak.

Sebagai alternatif, wisatawan bisa juga melewati Delitua dan Patumbak, Deli Serdang yang sedikit lebih jauh hampir 3 jam lebih, namun dengan akses jalan yang diaspal dan tidak berlubang.

Wisatawan juga tidak dianjurkan menggunakan mobil apalagi bus, karena akses jalan yang cukup sempit dan berliku, hanya mudah dilewati jika mengendarai sepeda motor.

Sepanjang jalan menuju Danau Linting, pemandangan sejuknya perkebunan kelapa sawit, karet dan kelapa terhampar di kiri dan kanan jalan.

Pintu masuk ke Danau Linting dijaga dan pengunjung dikenakan tarif Rp 5.000 per orang.