Tradisi Unik Lebaran di Indonesia: Bakar Gunung Api hingga Panjat Pinang
Tradisi unik saat Lebaran bisa ditemukan di seluruh Indonesia. Masing-masing daerah memiliki sejumlah tradisi unik. Ini 10 tradisi yang kami rangkum.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Tradisi unik saat Lebaran ternyata biasa dirayakan oleh seluruh masyarakat di Indonesia.
Bedanya, masing-masing daerah memiliki sejumlah tradisi unik saat Lebaran yang sangat khas.
Tradisi unik saat Lebaran ini didapatkan dari survei yang diadakan oleh tabloidnova.com selama bulan Ramadan kemarin.
Survei tabloidnova.com ini melibatkan hampir seluruh daerah di Indonesia untuk menjawab pertanyaan seputar Lebaran. Mari simak 10 tradisi paling unik saat Lebaran di Indonesia, berikut:
1. Desa Pablegan, Karanganyar, Jawa Tengah
“Di Desa Pablengan tempat saya lahir, warga desa setelah solat Ied tidak langsung bersilaturahmi melainkan kembali ke rumah masing-masing untuk memasak ketupat, kue apem, dan hidangan khas lebaran lainnya. Baru di keesokan harinya, warga desa saling berkunjung ke rumah tetangga, namun biasanya diutamakan atau didahulukan berkunjung ke rumah sesepuh desa,” cerita Maya Dwi Rahayu.
2. Pontianak, Kalimantan Barat
“Setelah shalat Ied di lapangan desa, seluruh warga desa membawa makanan yang sudah dimasak ke lapangan, lalu semua berkumpul, saling mencicipi aneka hidangan sebelah-sebelahnya. Berbagi keceriaan dan makanan,” ujar pemilik akun Twitter @indahaprianto, Merry Indah Dini.
3. Lubuklinggau, Sumatra Selatan
“Tradisi di lubuklinggau adalah bapak-bapak berkunjung ke rumah satu sampai kerumah lain Per/RT kadang sampai sore hari, dan itu sangat berkesan di tempatku,” ucap Evi Dayanti.
4. Balikpapan, Kalimantan Timur
“Tradisi manjalang karumah mintuo (berkunjung ke rumah mertua) juga keluarga yg dituakan tak lupa nyekar ke makam orngtua yg sudah meninggal,” kata Merry.
5. Gorontalo
“Kalau untuk wilayah Gorontalo tradisinya lebarannya yakni buat acara panjat pinang dan acara lainnya serta makan ketupat tak pernah ketinggalan di daerah kami Gorontalo,” ujar Henny Ishak.