Awalnya Vihara Samudra Dharma Sebuah Gubuk Kecil
Awal berdirinya Vihara Samudra Dharma pada 1990. Dulunya hanya sebuah gubuk kecil yang berdindingkan papan.
Editor: Mohamad Yoenus
Seiring berjalannya waktu, keberadaan vihara yang bernaung di bawah Yayasan Samudra Dharma Mentarau tersebut juga menjadi tujuan destinasi wisata.
Sebagai destinasi wisata religi, keberadaan Pek Kong juga menjadi warisan budaya. Tidak sedikit wisman asal Singapura yang berkunjung ke Vihara Samudra Dharma saat berkunjung ke Batam, termasuk warga lokal.
"Setiap akhir pekan dan hari libur banyak wisatawan Singapura atau negara lainnya berkunjung ke sini. Terkadang rombongan wisman datang menyempatkan diri melihat dan berdoa di sini," jelas Aheng.
Vihara Samudra Dharma
Selain itu, vihara ini baru saja memperingati hari ulang tahun ke 25 pada 20-21 Juli 2015. Sebanyak 5.000 lebih umat datang silih berganti untuk bersembahyang dan bersilahturahmi.
"Ramai yang datang waktu acara ulang tahun vihara, seperti lautan manusia saja," ujar Hasan Gozali Ketua Panitia HUT Vihara Samudra Dharma.
Vihara Samudra Dharma
Kemeriahan acara ulang tahun juga dihadiri oleh wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo, anggota DPD RI Haripinto Tanuwijaya, anggota DPRD Kepri Asmin Patros, anggota DPRD Batam Hendra Asman, Li Khai, Eddy Hussy ketua PSMTI Kepri, Randy Tan ketua PSMTI Batam, Kartono Ketua Perhimpunan Inti Kota Batam, serta tokoh-tokoh Tionghoa Batam dan Kepri.
Rangkaian acara syukuran perayaan HUT Pek Kong diisi dengan kegiatan hiburan dan lelang amal. Vihara ini diharapkan dikunjungi oleh banyak warga sekaligus menjadi pusat pendidikan bagi umat Buddha. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.