Kisah Traveler Tujuan Osaka Terlunta-lunta di Bandara Ngurah Rai Akibat Gunung Raung 'Batuk-batuk'
Ini kisah traveler tujuan Osaka yang terlunta-lunta di Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bali, akibat Gunung Raung 'batuk-batuk.'
Editor: Agung Budi Santoso
Tapi biarlah di PHP-in daripada dipaksa terbang dan sepanjang perjalanan diliputi ketakutan efek abu vulkanik ke mesin jet pesawat.
Masih mending lah di PHP in...
Hari ketiga 11 Jul 2015, paginya saya sudah mendapat email blast dari company bahwa airport sudah mulai dibuka, namun kami belum mendapat kepastian jam penerbangan menuju Osaka.
Bisa dibayangkan, berapa banyak pesawat yang harus masuk/keluar ke Denpasar yang harus diatur kembali.
Jam 6 sore, kami diminta siap-siap ke airport kemungkinan (baca: masih kemungkinan) pesawat kami ke Osaka akan diberangkatkan malam itu.
Suasana airport sangat chaos sekali, banyak yang menginap di airport dan antrian check in di counter airlines sangat padat.
Untuk bergerak pun sangat sulit, apalagi untuk mendapatkan tempat duduk. Sekilas saya melihat para surfer Aussie bergelimpangan tidur di sembarang tempat dengan papan surfing sebagai pembatas tidur.
Oh my...! nasib saya masih jauh lebih baik, bisa tidur di hotel dan sempat wisata kuliner di Denpasar.
I should not complain.
Pesawat kami akhirnya bertolak ke Osaka jam 00.45. Hitung-hitung kami delayed 3 hari di Denpasar.
Selama di pesawat, sempat pramugari curcol juga sama saya.
"Harusnya pesawat saya Jakarta - Denpasar - Jakarta nih bu, akibat semua di arrange ulang, saya harus terbang ke Osaka"
"Iya mbak, saya doakan di Osaka pesawat mbak tidak di re-route lagi, dan bisa berlebaran bersama keluarga di Jakarta"