Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Traveler Tujuan Osaka Terlunta-lunta di Bandara Ngurah Rai Akibat Gunung Raung 'Batuk-batuk'

Ini kisah traveler tujuan Osaka yang terlunta-lunta di Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bali, akibat Gunung Raung 'batuk-batuk.'

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Kisah Traveler Tujuan Osaka Terlunta-lunta di Bandara Ngurah Rai Akibat Gunung Raung 'Batuk-batuk'
SURYA/antara/zabur karuru
Gunung Raung mengeluarkan lava pijar terlihat dari Pos 11 Megasari, Botolinggo, Bondowoso, Jawa Timur, Sabtu (11/7/2015) dini hari. Lontaran lava pijar gunung tersebut mencapai sekitar 500 meter dan menyebabkan sejumlah wilayah hujan abu. 

TRIBUNNEWS.COM -  "Sorry! Bandara harus ditutup karena letusan Gunung Raung"

Damn...! I just passed immigration check and notice all flights were cancelled (read: Cancelled not Delayed)

Bisa keluar lagi gak ya? secara passport udah dicap imigrasi. Terus...kapan dibuka lagi bandaranya? Mencoba browsing berita online, tapi sepertinya belum ada yang update kejadian ini.

Walhasil, cap imigrasi bisa di-cancel (akhirnya..), saya bergegas menuju counter airlines untuk mendapatkan informasi yang terbaru.


Gunung Raung difoto dari dalam pesawat menuju Bandung, Sabtu (11/7/2015) - Tribun Bali -

Pesawat kami Jakarta-Denpasar (GA412) adalah pesawat yang terakhir landing di bandara Ngurah Rai sebelum akhirnya airport ditutup oleh otorita bandara akibat aktifitas Gunung Raung.

Seketika panik menyerang karena tujuan penerbangan saya ke Osaka (transit di Denpasar), dan semua arrangement harus diubah tanpa kepastian kapan airport akan dibuka kembali.

Malam ini rombongan kami akhirnya diinapkan di hotel di Bali sambil menunggu perkembangan terakhir imbas aktifitas vulkano Gunung Raung.

Berita Rekomendasi

Thanks God, we were safely landed in Bali and got the hotel.

Keesokan harinya kami tetap ke bandara, namun nasib baik belum berpihak.

Penutupan bandara hari kedua (10 Jul 2015) masih berlanjut.

Kemungkinan malamnya airport akan dibuka kembali, namun tidak ada kepastian.


Mau jalan-jalan pun tidak bisa terlalu jauh dari airport, khawatir sewaktu-waktu kami harus siap-siap bergegas ke bandara.

Akhirnya saya merasakan juga di PHP-in (Pemberi Harapan Palsu) oleh otorita bandara.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas