Laporan Wartawan Tribun Manado, Finneke T Wolajan

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Suasana tenang, indahnya pemandangan, ditambah empasan air laut yang sesekali menyentuh tepian, membuat siapapun betah berlama-lama di tempat ini.

 
Deretan pepohonan rimbun di tepi pantai memberi suasana sejuk ketika berada di pulau ini. (Tribun Manado/Fineke T Wolajan)

Tempat ini merupakan sebuah pulau cantik nan eksotis.

Pulau Siladen namanya, tepat berada di seberang timur pulau Bunaken yang tersohor itu.

Siladen ini masih bagian dari Taman Nasional Bunaken.

Dari segi administratifnya, pulau Siladen adalah lingkungan VII dari Kelurahan Bunaken, Kecamatan Bunaken Kepulauan, Kota Manado, Sulawesi Utara.

Siladen mempunyai arti kandas. Dari cerita warga sekitar, konon bermula ketika kapal yang digunakan orang Sanger pergi berlayar.

Namun di pertengahan jalan, kapal yang dijadikan modal transportasi ini tenggelam karena suatu sebab.

Orang-orang yang selamat pun berenang ke sebuah pulau tak berpenghuni yang saat itu berdekatan dengan kapal.

Mereka pun menetap hingga menamakan pulau itu dengan sebutan Siladen yang berarti kandas.

Pulau ini dikelilingi oleh pantai berpasir putih.

 
Keindahan bawah laut Pulau Siladen. (Tribun Manado/Fineke Wolajan)

Tekstur pasir lembut, namun sedikit tercampur dengan karang yang tajam.

Deretan pepohonan rimbun di tepi pantai memberi suasana sejuk ketika berada di pulau ini.

Dari pulau ini, pemandangan pulau Bunaken dan Manado tua sangat jelas terlihat di sebelah barat.

Kedua pulau itu pun sangat indah untuk dilihat ketika sunset.

Spot paling asik menyaksikan sunset tersebut adalah di jembatan kayu yang menjorok ke laut.

Jembatan ini terlihat klasik, dan di bawahnya berderet kapal-kapal nelayan yang bersandar.

Dari Siladen, daratan paling utara pulau Sulawesi terlihat dengan jelas.

Kota Manado, gunung Lokon, gunung Klabat dan deretan bukit barisan terpampang dengan jelas. Sesekali, pemandangan nelayan sedang melaut tersaji di sini.

Tak cukup hanya melihat-lihat saja, menyatu dengan air laut sangat mengasyikan. Airnya terlihat tenang.

Namun hati-hati jika air sedang pasang. Sebaiknya jika ingin mandi, sebaiknya saat air sedang surut saat pagi atau siang.

Jika bosan hanya di satu titik, pulau ini bisa dikelilingi juga. Jalan kaki santai sekitar 45 menit, sudah mengitari pulau seluas 32 hektar ini.

Disarankan kalau keliling pulau pakai alas kaki, karena harus melewati karang yang pastinya menyakitkan jika kaki tak beralas.

Dan yang tak kalah asyiknya, menikmati karang-karang bawah laut yang indah di pulau ini.

Meski tak seindah karang di Bunaken yang mendunia itu. Karang-karang indah yang padat, serta pemandangan ikan-kan laut nan cantik bisa dinikmati di pulau ini.

Spot untuk snorklingnya juga tak jauh, hanya beberapa meter dari garis pantai.

Ada beberapa titik tertentu yang pemandangannya sangat bagus untuk snorkling. Dan untuk melakukannya, air harus dalam keadaan surut.

Sayangnya, di pulau ini tak seperti Pulau Bunaken yang dijejali dengan penyewa alat snorkling.

Di sini tidak ada satu pun tempat penyewaan yang bisa dilihat. Hanya ada rumah-rumah nelayan dan penginapan.

Sebaiknya jika berkunjung ke sini, disarankan membawa alat snorkling sendiri jika ingin melihat keindahan alam bawah laut Pulau Siladen.

Namun resort-resort yang ada di sini, sedang membangun sarananya mereka agar fasilitas lengkap.

Sementara yang ingin menyelam, pihak resort menyediakan alat dan instruktur yang akan siap mengantar ke beberapa titik penyelaman, baik di Siladen sendiri atau akan menyebrang ke Taman Nasional Laut Bunaken.

Yang tak kalah pentingnya adalah keamanan. Jangan khawatir tentang keamanan anda jika ke pulau ini.

Masyarakat sekitar sudah terlatih untuk menerima tamu. Di sini, tamu akan disambut dengan ramahnya. Jangan takut akan kehilangan barang.

Untuk ke pulau ini, dari pelabuhan pariwisata Manado butuh sekitar 45 menit dengan kapal.

Kapal bisa disewa, bisa juga naik kapal angkutan umum. Hanya Rp 25 ribu per orang ke Siladen.

Pelabuhan sendiri berada di kawasan pusat kota dekat pasar 45. Dari bandara Samratulangi Manado, naik angkot jurusan Paal Dua, dari Paal Dua naik jurusan 45.

Begitu turun, hanya jalan kaki sedikit, Anda sudah tiba di pelabuhan.

Menghabiskan waktu di pulau ini akan menghilangkan penat saat beraktivitas di padatnya hiruk pikuk kehidupan kota.

Tak akan rugi jika berkunjung ke sini, tapi pastikan cuaca bagus agar tak mengurangi keindahan pulau ini