Susah Payah Menembus Surga Bawah Laut Raja Ampat di Papua
Keindahan surga bawah laut di Raja Ampat begitu menggoda penggemar diving dan snorkeling. Tapi perjuangan ke sana tidaklah ringan.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Banyak orang memimpikan pelesiran ke kawasan Raja Ampat di Papua yang merupakan tujuan menyelam paling didambakan para divers ataupun pelancong yang mencintai wisata bawah air.
Tapi perjalanan menuju ke sana tidaklah mudah. Setelah terbang selama kurang lebih lima jam dari Jakarta menuju Sorong, transit di Makassar, kami menuju Pelabuhan Waisai dengan kapal penumpang selama satu jam.
Dari sanalah, kami dijemput speed boat, diantar ke tempat tujuan.
Sabtu (12/8/2015), hari itu, aku tak bisa berhenti tersenyum. Bagaimana tidak?
Mataku dimanjakan langit biru, awan putih, laut yang berwarna-warni dari biru tua hingga hijau tosca.
Kakiku berlarian di Dermaga Waisai, tak sabar ingin segera sampai di speed boat yang akan membawa kami ke pulau kecil di perairan Raja Ampat.
Menikmati pemandangan indahnya senja di Raja Ampat (KompasTV)
Sementara teman-temanku masih di belakang, sibuk dengan segudang bawaan.
Kali ini aku berlibur bersama empat pria yang telah berbaik hati membawakan semua barang-barangku.
Aku hanya ditemani sebuah iPhone yang tak sanggup menangkap sinyal, namun setia merekam setiap lembaran pandang mataku ke dalam ingatan digitalnya.
Di kapal, kami sibuk merencanakan dan merubah sejuta rencana yang telah dibuat untuk mengisi lima hari liburan kami.
Diving, trekking, snorkelling, makan seafood tanpa mengingat diet, tertawa sampai puas. Ya, itu rencana kami.
Setelah berlayar selama kurang lebih 35 menit, mataku tertuju kepada garis pantai putih yang berkelok panjang.
Lebih jauh ke kanan, terlihat dermaga berkepala gapura dari kayu dan jerami yang terlihat manis.
"Lucu tempatnya. Coba kita nginepnya di sana ya," kataku dalam hati. Raja Ampat Dive Lodge, Pulau Mansuar, namanya.