Air Terjun Pengibul di Bangli, Wisata Alam Favorit Baru di Bali yang Mulai Primadona Baru
Tak melulu wisata pantai seperti Kuta, Tanah Lot. Wisata air terjun di Bali kini mulai jadi primadona baru. Air Terjun Pengibul di Bangli, contohnya.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Bali, Cisilia Agustina Siahaan
TRIBUNNEWS.COM, BANGLI – Semakin banyak wisata alam di Pulau Bali terungkap dari waktu ke waktu.
Khususnya wisata air terjun, yang kini makin marak di Bali.
Ya, wisata alam yang didominasi tracking seperti air terjun ini memang cukup terkenal di kawasan Kabupaten Buleleng atau Bali Utara, namun ternyata di Bangli pun para wisatawan bisa menemukannya.
Video by: Tribun Bali/ Zaenal Nur Arifin
Seperti yang baru-baru ini dibuka, yakni Obyek Wisata Air Terjun Pengibul di kawasan Desa Apuan, Kecamatan Susut, Bangli, Bali.
Tepat di kawasan menuju Objek Wisata ini, akan tampak baliho berukuran besar, bertuliskan “Obyek Wisata Air Terjun Pengibul dan Tibumana”.
Di sinilah, kemudian, pengunjung akan menemukan penanda arah menuju Air Terjun Pengibul yang letaknya kurang lebih 1 km sebelum Tibumana.
“Baru pertama kali ke sini. Tempatnya bagus dan lokasinya tidak terlalu jauh,” ujar I Made Suryani, seorang siswi yang baru lulus dari bangku SMA, yang datang bersama teman-temannya usai melakukan cap 3 jari di sekolahnya.
Kurang lebih selama satu bulan ke belakang, kawasan air terjun Pengibul yang juga berada di perbatasan Gianyar dan Bangli ini, makin ramai dikunjungi.
Walau didominasi pengunjung lokal, namun beberapa turis asing mulai menjelajah hingga ke obyek wisata yang dikelola langsung oleh pemuda dari STT Banjar dan Desa Adat Bangun Lemah Kawan ini.
Ritual persembayangan Hindu sering digelar di dekat Air Terjun Pengibul di Bangli, Bali (Tribun Bali/ Cisilia Agustina Siahaan)
“Baru sekitar satu bulan lebih kami membuka kawasan air terjun ini sebagai obyek wisata. Namun air terjun ini sebenarnya sudah lama, masyarakat desa ini sering mandi di bawah.
Baru akhir-akhir ini, setelah ada yang posting di social media, mulai ramai orang-orang ke sini,” ujar I Made Merdana Yasa, Ketua STT Banjar Bangun Lemah Kawan kepada Tribun Bali, Selasa (4/8/2015).
Suasana alami masih kental di sini. Untuk mencapai kawasan air terjun, pengunjung harus melewati jalanan tanah yang bertangga-tangga.
Karena belum dilakukan pembangunan lebih lanjut, maka akses menuju objek wisata satu ini masih seadanya.
Oleh karena itu, pengunjung pun diminta berhati-hati ketika melewati jalanan tersebut.
Selain cukup curam, kondisi yang lembab dan cenderung basah, membuat akses jalan tanah ini cukup licin. Apalagi jika hujan sedang turun.
Suryani, siswi SMA yang mengaku baru pertama kali ke sini, ini pun menyatakan hal senada.
Seorang wisatawan sedang berpose di depan Air Terjun Pengibul di Bangli, Bali (Tribun Bali/ Cisilia Agustina Siahaan)
Meski merasa senang dengan keelokan air terjun Pengibul, namun Suryani berharap agar akses jalan dan fasilitas di obyek wisata ini dikembangkan agar pengunjung bisa merasa lebih nyaman.
“Iya, sedang kami upayakan untuk pembangunan akses yang lebih aman. Bahkan saat ini, kalau kebetulan sedang turun hujan, maka kawasan air terjun ini akan kami tutup karena berbahaya,” ujar pria yang akrab disapa Bansur ini.
Air Terjun ini dibuka setiap hari. Yakni mulai pukul 09.00 – 18.00 Wita.
Untuk memasuki kawasan objek wisata, pengunjung dikenakan biaya masuk Rp 5.000 sudah termasuk parkir.
Biaya tiket masuk ini pun sudah berlaku untuk kedua objek wisata sekaligus, yakni Pengibul dan Tibumana.
Pesona Air Terjun Bertingkat
Jika air terjun Tibumana tampil seperti air terjun kembar, berbeda lagi dengan air terjun Pengibul. Penampakan Air Terjun Pengibul ini adalah air terjun bertingkat.
Dengan debit air yang besar, air mengalir dari air terjun di atas hingga ke yang bagian bawah, tampak dan terdengar cukup deras.
Air ini kemudian mengalir menuju Tukad Yeh Empel. Yang mana, tak jarang pengunjung obyek wisata satu ini menyebutnya dengan Air Terjun Yeh Empel.
Batu-batuan besar masih tampak alami berada di kawasan ini.
Dan, biasanya para pengunjung pun menaiki batu-batu tersebut untuk kemudian berfoto dan ber-selfie ria di atasnya.
JIka ingin berada dekat dengan air terjun paling atas, pengunjung bisa memanjat melewati bebatuan di sisi kanan.
Tapi harus dengan sangat berhati-hati, karena akses satu ini cukup berbahaya, karena basah dan licin.
Namun begitu, banyak pengunjung, umumnya para pria, yang penasaran mencoba menggapai area air terjun di atas.
Wisatawan menyusuri jalan naik turun menuju Air Terjun Pengibul di Bangli, Bali (Tribun Bali/ Cisilia Agustina Siahaan)
Sesampainya di area atas tersebut, tak lupa mereka pun mengabadikan momen bahagianya dengan berfoto.
Tak hanya sebagai kawasan wisata, namun Air Terjun Pengibul ini juga digunakan masyarakat setempat untuk keperluan spiritual.
Antara lain dengan melaksanakan melasti dan berbagai persembahyangan umat Hindu Bali lainnya di sini.