Ayam Goreng Fatmawati di Kota Kupang yang Gurih, Renyah Dengan Bumbu Khas Bandung
Ayam Goreng Fatmawati di Kota Kupang berasa gurih, renyah dengan bumbu khas Bandung. Mau?
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Pos Kupang, Muhlis Al Alawi
TRIBUNNEWS.COM,KUPANG - Bila Anda berkunjung di Kota Kupang, Ibu Kota NTT, banyak rumah makan ataupun resto yang menawarkan beraneka ragam masakan berbahan ayam.
Bagi Anda pecinta ayam goreng, tak salah bila Anda mencoba kelezatan dan kerenyahan Ayam Goreng Fatmawati Kupang yang berada di Jalan Bundaran PU Kupang, Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Di rumah makan yang memiliki ratusan cabang di seluruh Indonesia, aneka hidangan menu olahan ayam dengan bumbu khas Sunda siap memanjakan lidah anda bila Anda tiba di Kota Kupang.
Menu olahan ayam yang siap menggoyang lidah Anda mulai dari ayam goreng kuning, ayam goreng pedas, ayam bakar pedas, ayam laos kremes, ayam laos gebuq hingga ayam krispi.
Soal harga masih terjangkau dengan kantong para kuliner sekelas backpacker. Harga satu menu ayam mulai dari Rp 21.000 per porsinya.
Nasi bakar, pendamping makan ayam goreng (Pos Kupang/ Muhlis Al Alawi)
Meski memiliki brand kelezatan ayam gorengnya, Ayam Goreng Fatmawati Kupang memiliki menu unggulan lainnya yang banyak diburu para kuliner di Kota Kupang.
Dua menu makanan yang dapat menjadi agenda santap siang atau malam yakni sop buntut dan sop iga sapi.
“Dua menu makanan ini yang sekarang banyak dipesan para kuliner saat datang ke Ayam Goreng Fatmawati Kupang.
Selain kelezatan rasanya, menu yang disajikan benar-benar buntut dan iga sapi bukan campuran tulang lainnya,” ujar Supervisor Ayam Fatmawati, Wahyu Widodo kepada Pos Kupang di Ayam Goreng Fatmawati Kupang, Jalan Bundara PU Kupang, Oebufu, Rabu (5/8/2015) sore.
Wahyu menjelaskan cita rasa sop buntut dan sop iga Ayam Goreng Fatmawati Kupang berbeda dengan resto lainnya.
Dengan mengandalkan bumbu khusus, kuah sop buntut dan sop iga Ayam Goreng Fatmawati terlihat pekat sehingga menambah kelezatan menikmati semangkok dua menu tersebut.
Tak hanya itu, kata Wahyu, ia menjamin isi dari dua menu sop itu asli potongan buntut dan iga sapi bukan campuran. Selain itu, daging yang menempel pada potongan iga atau buntutpun masih ada.
