Gua Langse di Gunung Kidul, Jalan Ke Lokasi Menguras Adrenalin di Tebing Licin Rawan Tergelincir
Menyusuri rute menuju Gua Langse di Gunung Kidul Yogyakarta, Anda harus siap stamina dan adrenalin. Karena rutenya melewati tebing licin dekat pantai.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Wisata di kawasan pesisir Pantai Selatan Jawa selalu identik dengan kawasan pantai berpasir dan ombaknya yang dahsyat.
Bosan dengan suasana seperti ini?
Anda bisa mencoba wisata dengan nuansa baru di kawasan sama.
Kali ini lebih menguras adrenalin, yakni ke Goa Langse yang ada di Dusun Gabuk, Desa Girisubo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunung Kidul.
Gua Langse di Gunung Kidul yang letaknya di tebing dekat pantai (Tribun Jogja/ Khaerur Reza)
Goa Langse berada di tebing pantai selatan pulau Jawa yang menghadap sisi barat.
Goa ini berjarak sekitar 11 KM dari Pantai Parangtritis.
Suasana pantai, panorama laut selatan dan sunset menjadi panorama yang ditawarkan oleh gua yang amat luas ini.
Goa Langse memang belum banyak dikenal wisatawan secara umum.
Doa ini lebih banyak dikenal sebagai tempat wisata religi karena tempat ini konon merupakan tempat petilasan banyak tokoh besar di masa lalu seperti Panembahan Senopati, Pangeran Diponegoro dan banyak tokoh lain.
Maka tak heran hingga saat ini goa tersebut masih digunakan untuk bermeditasi banyak orang dari berbagai kalangan.
"Mereka kebanyakan datang ke sini untuk minta ketentraman, kawilujengan (keselamatan) dan berdoa untuk para leluhur," ujar salah seorang pengelola Goa Langse, Sagiyanto (67).
Goa ini berlokasi di sebelah tenggara pantai Parangtritis dan Pantai Parangndok.
Akses menuju lokasi cukup mudah dicari.
Dari Jalan Parangtritis pengunjung tinggal mengikuti jalan tersebut ke arah timur menuju arah Wonosari.
Sesampai di Pertigaan Girisubo akan ada papan penunjuk menuju Goa Langse dan anda tinggal belok ke kanan.
Pengunjung kemudian akan melewati jalan kampung berupa beton yang di beberapa tempat sudah agak rusak, jalan juga mulai lebih menanjak dan terus naik.
Gua Langse di Gunung Kidul yang letaknya di tebing dekat pantai (Tribun Jogja/ Khaerur Reza)
Sekitar 1 KM dari pertigaan akan ditemukan joglo yang juga sebagai tempat parkir Bukit Gupit tempat biasa digunakan sebagai start paralayang.
Tak jauh dari sana anda akan menemukan papan penunjuk kecil yang menunjukkan Goa Langse dan berbelok ke kanan menerobos hutan jati milik Perhutani.
Jalan sendiri cukup sempit dan hanya dapat dilewati satu mobil namun sudah halus dengan cor semen.
Pengunjung kemudian dapat memarkirkan kendaraanya di tempat parkir terakhir sebelum harus berjalan kaki menuju lokasi Goa Langse, tempat parkir ini dikelola oleh warga masyarakat sekitar.
Di tempat parkir anda diharuskan melakukan pendaftaran dahulu dan membayar biaya perawatan kepada pengelola Goa Langse sebesar Rp 10 ribu.
Aanda juga akan diminta KTP sebagai identitas karena banyak pengunjung yang sering bermalam hingga berhari-hari untuk melakukan meditasi di goa tersebut.
Dari tempat parkir menuju Goa Langse masih ada jarak sekitar 500 meter yang mana medan yang dilalui cukup ekstrim.
Sebaiknya Didampingi Pemandu Wisata
Untuk orang yang pertama kali berkunjung disarankan untuk mengajak guide dari penduduk lokal yang biasanya meminta ongkos Rp 100 ribu dan masih bisa ditawar.
Dari tempat parkir, pengunjung akan membelah hutan jati milik perhutani sepanjang sekitar 200 meter.
Anak tangga yang mengantarkan wisatawan masuk ke Gua Langse
Seusai hutan jati habis perjalanan akan dilanjutkan dengan petualangan ekstrim menuruni tebing vertikal setinggi sekitar 300 meter.
Tebing yang dulu hanya dibantu dengan bambu kini sudah dibantu dengan tangga kayu serta pegangan kayu.
Total ada 10 buah tangga kayu yang akan membantu pengunjung.
Kehati-hatian tetap harus dijaga karena tebing yang vertikal sehingga tangan kita juga harus tetap aktif mencari pegangan.
Disarankan menggunakan pakaian dan peralatan yang sesuai untuk medan tebing seperti ini seperti sepatu atau sandal trekking, serta celana yang memudahkan untuk bergerak dan bukan jenis celana jeans yang ketat.
Tentu saja kesiapan mental dan fisik juga harus diperhatikan.
Setelah melewati perjalanan yang menguras adrenalin tersebut, para pengunjung akan disuguhi pemandangan memikat dari sisi lain pantai selatan Jawa.
Tiga buah batu karang gagah berdiri di sana, sementara di sisi lain Goa Langse yang eksotis dan mistis juga menambah keelokan suasana goa tersebut.
Fasilitas yang tersedia di bagian bawah sendiri cukup lengkap ada kamar mandi, mushola hingga padepokan.
Untuk makanan juga tidak perlu dikhawatirkan ada Mbok Iyem yang sehari-hari hidup di goa tersebut dan melayani kebutuhan makan dan minum pengunjung mulai dari teh sampai mie instan.
Goa ini sendiri masih berlum banyak dikenal kalangan luas dalam sehari paling banyak hanya ada belasan pengunjung umum, sementara kebanyakan pengunjung yang lain adalah orang yang hendak mencari ketentraman dengan bersemedi.