Berburu Pecel Tumpuk, Sate Setono dan Sego Tahu di Kota Lama Ponorogo Semerbak Tempo Doeloe
Singgah di Kota Ponorogo, tiada lengkap tanpa mencicipi pecel tumpuk, Sate Setono dan sego tahu khas Kota Reog.
Editor: Agung Budi Santoso
Selain masjid juga terdapat pondok pesantren yang berada di samping kanan kiri serta jalan masuk ke masjid Kauman Kota Lama ini.
Kuliner Khas Kota Reog
Sate Ayam dan Sego Tahu, kuliner khas yang hanya bisa kita dapatkan di daerah ini, sebenaranya di Ponorogo merupakan sentra sate ayam, namun sate ayam di daerah Kota Lama ini mempunyai ciri khas, dimana ayam direbus dulu sebelum di sunduk menjadi sate, sambal kacang dan bumbunya juga beda dengan sate di daerah Ponorogo kota, dan ke khasan ini diikuti oleh pedagang-pedagan sate di pinggiran dan desa-desa di Ponorogo, sate ini biasa jualannya dipikul sambil teriak "Teeeeee................ sate....................."
Namun begitu juga banyak pedagang sate yang mangkal di sekitaran kota lama, diantaranya di komplek pasar Pon dan di utara, timur, selatan, dan barat pasar Pon.
Sego tahu, nasi tahu yang khas nasi atau lonthong yang di kasih tahu goreng yang dikopyok dengan telur, sambal atau bumbunya kacang peda dan diberi kecap manis dan acar.
Dan nasi tahu ini bisa kita dapatkan di selatan perempatan dan barat perempatan.
Ada juga pecel tumpuk dan soto santan khas pasar pon, yang akan memanjakan lidah pengunjung.
Rumah priyayi dan juragan batik, Di sepanjang jalan Batoro Katong dan sekita kota lama ini kita akan dibuat kagum oleh rumah rumah dengan arsitek lama, rumah khas Ponorogo seperti gambar di atas dan rumah yang menjulang tinggi dengan atap yang agak tegak dengan halaman luas.
Mirip bagunan jaman Belanda, dan hanya orang-orang kaya yang bisa memiliki bangunan ini. Dan daerah ini dulu menjadi rumah-rumah juragan batik, dan bangunan tersebut selain digunakan rumah hunian juga dibuat sekolahan dan perkantoran.
Nama jalan-jalan seperti sido mukti, cide wilis, ukel, parang menang, parang kusumo menjadi bukti kalau daerah sini menjadi pusat batik dan kota.
Komplek makam Sunan Katong dan bangsawan muslim di Setono, Ada 3 gapura dan ada 3 pintu masuk (Kompasiana/ Nanang Diyanto)
Dari kota lama ini pula kegiatan budaya di Ponorogo dimulai, seperti kirab budaya, kirab Grebeg Syuro, Kirap Pusaka, intinya adalah gambaran pindahnya pemerintahan dari kota lama ke kota baru yang sekarang ini yang berjarak kurang lebih 10 km.
Kota lama ini banyak group kesenian reyog dan sanggar tari tentang Ponorogo, yang bisa didatangi kapan saja.
Kota lama juga menjadi sentra pembuatan batu bata dan gerabah, banyak asap dari perapian menjelang sore dari tempat tempat pembakaran batu bata dan gerabah.
Kegiatan ini sebagia besar sudah menjadi penghasilan utama di sela sela pekerjaan di sawah. (Kompasiana.com/ Nanang Diyanto)