Seninya Menunggu Pesona Matahari Terbit di Bukit Lawangan, Dekat Bendungan Riam Kanan
Inilah seninya menunggu keindahan matahari terbit di Bukit Lawangan, tak jauh dari Bendungan Riam Kanan, di Kabupaten Banjar.
Editor: Agung Budi Santoso
Harus berhati-hati pula karena banyak tanaman berduri di sana.
Wisatawan menyusuri jalan setapak menuju puncak Bukit Lawangan (Banjarmasin Post/ Kaspul Anwar)
Para wisatawan yang ke sana akan merasa puas ketika sudah disuguhi pemandangan alamnya yang menakjubkan.
"Udara malam di sana dingin dan mereka seakan terlupakan dengan semua itu karena keindahan sungai irigasi Riam Kanan yang terlihat pada malam itu ketika beraaa di puncak bukit Matang Kaladan yang disinari bulan terang," kenangnya.
Pemandangan yang bisa dinikmati dari atas bukit berupa pegunungan-pengunungan serta beberapa hamparan pulau-pulau kecil di Waduk Riam Kanan yang sangat jelas terlihat.
Pemandangan matahari terbitnya juga menjadi primadona para pengunjung yang ada di puncak bukit.
"Pemandangan matahari terbitnya indah sekali. Itu yang paling ditunggu wisatawan kalau ke sana. Susah dilukiskan dengan kata-kata," katanya.
Di sepanjang perjalanan ada saja rumah warga, namun saat tiba di puncaknya, pengunjung bermalam dengan cara berkemah.
Ke sana jika ingin bermalam harus membawa peralatan berkemah standar seperti tenda dan peralatan memasak.
"Dari atas bukit ini kelihatan juga Bukit Batas karena posisinya berseberangan saja," katanya.
Bukit Matang Kaladan atau Bukit Lawangan ini di pedalaman Kabupaten Banjar.
Jarak tempuhnya cukup jauh, mencapai puluhan kilometer jika dari Banjarmasin.
Jika Anda dari Banjarmasin, harus menempuh perjalanan darat sekitar 36 kilometer menuju perbatasan Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.
Di Jalan A Yani Km 36, ada tugu dan perempatan.
Belok ke kanan ke arah Kabupaten Tanahlaut, ke kiri ke Martapura, ibukota Kabupaten Banjar, sedangkan jalan lurus menuju ke lokasi bukit ini.