Tenun Songket Aceh Bermotif Etnik, Pas Buat Cinderamata atau Hantaran Pernikahan
Tenun songket Aceh bermotif etnik, membuatnya pas buat cinderamata atau hantaran acara pernikahan.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, ACEH – Salah satu khazanah nusantara adalah songket.
Kain tradisional ini mewakili daerah asalnya dengan beragam corak yang ditampilkan.
Aceh juga menawarkan motif etnik yang mewakili nuansa adat dan budaya provinsi paling ujung barat Indonesia.
Seperti diketahui songket merupakan seni kriya bercitarasa seni tinggi.
Tak heran kalau lantas kain ini masuk dalam daftar momen istimewa seperti hantaran perkawinan atau pun dijadikan sebagai cinderamata kepada tamu-tamu kehormatan.
Songket Aceh
Rupa-rupa corak songket etnik Aceh digelar pada pameran UKM Gerakan Ayo Kerja 70 Tahun Indonesia.
Event yang memamerkan kriya tersebut dibuka langsung oleh Menkop UKM, AAGN Puspayoga.
Tenun songket Aceh (Serambi Indonesia/ Nurul Hayati)
Bertempat di Pasar Aceh Baru lantai 3, pameran yang berlangsung selama sepekan (10-17 Agustus 2015) itu menggelar kain songket aneka motif seperti motif pintu Aceh, pucuk rebung, dan motif cakradonya.
Dari segi warna, songket etnik ini masih didominasi oleh warna yang ditasbihkan sebagai warna daerah yaitu kuning, merah, dan hijau.
Konon warna tersebut mewakili unsur masyarakat Aceh tempo dulu yaitu kuning simbol warna raja, merah sebagai warna bangsawan, dan hijau sebagai warna kaum ulama.
Namun tren terus berkembang, kini songket Aceh juga hadir dalam balutan yang lebih variatif seperti nuansa pastel.
Pengrajin masih setia menggunakan benang rayon sebagai dasar kain dan benang emas atau perak untuk motif.