Inilah Pesona Kinyang, Batu Akik Asal Bangka yang Amat Mirip Berlian, Semarak Corak dan Warna
Inilah Kinyang, batu akik asal Bangka Belitung yang amat mirip berlian dengan semarak corak dan warna.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Bangka Pos, Alza Munzi
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Batu akik Bangka Belitung jenis Quartz semakin dilirik setelah belum lama ini menjuarai Grand Prix IGS 2015 di Mangga Dua Square Jakarta, pada tanggal 5-9 Agustus lalu.
Batu Quartz yang biasa disebut kinyang oleh masyarakat Babel memiliki daya tarik karena selain unik mirip berlian, juga keanekaragaman warna dan coraknya sangat khas.
Kelebihan batu jenis Quartz asal Babel itu disambut oleh pengusaha batu akik, Andre Effendi alias Acil sebagai peluang bisnis sekaligus promosi wisata Bangka Belitung.
Aneka batu mulia asal Bangka (Bangka Pos/ Alza Munzi)
Di lokasi DR Spesialis Ring Cincin, Ari Gemstones di Jalan Masjid Jamik Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Babel, Acil menyediakan bermacam kinyang mulai dari jenis air, teh, bensin, rose, kopi, karang, serat emas dengan beragam bentuk dan ukuran.
Batu kinyang di tangan Acil, kini berubah menjadi batu akik berkelas. Bongkahan bahan kinyang yang biasanya diasah berbentuk bulat, kini berupa petak, lonjong dan segi empat.
Tidak hanya kinyang, batu-batu mulia dan batu akik dari seantero nusantara juga tersedia.
Sebagai pusat batu, dia ingin menjadikan tempat usahanya dikenal wisatawan jika ingin membeli oleh-oleh selain makanan dari Babel.
Aneka batu mulia asal Bangka (Bangka Pos/ Alza Munzi)
"Batu akik terus memikat dan memiliki daya tarik tersendiri. Sebelumnya orang latah membeli batu, justru sekarang sudah memahami batu yang pas. Nah, kinyang Bangka sudah dikenal luas. Banyak pengunjung dari luar Babel, tahu nama kinyang tidak tahu barang," kata Acil.
Dia memastikan kinyang Babel tidak diragukan lagi karena sudah diakui secara nasional. Bahkan, kinyang air yang sudah dicutting, sulit membedakannya dengan berlian.
Harga termahal untuk batu jenis kinyang Bangka, Acil mematoknya kisaran Rp 5 jutaan dan dibawah Rp 10 juta. Stok batu terus tersedia karena dibawa langsung oleh pengumpul dari berbagai lokasi di Bangka.
"Menariknya, pembeli dapat melihat langsung proses membuat batu dalam waktu 10 menit. Ini menyenangkan, mereka beli bahan batu lalu minta diolah dan melihat langsung. Sebagai objek wisata tentunya bisa jadi pilihan, Pemda diharapkan peduli dengan kondisi seperti ini," ujar Acil.
Khusus untuk ring, Acil sengaja mengimpor langsung dari China dengan bentuk yang diperbarui setiap saat. Sehingga, penggemar batu memiliki banyak pilihan.
Aneka batu mulia asal Bangka (Bangka Pos/ Alza Munzi)
Kunci sukses Acil adalah kejujuran akan kualitas barang dijual. Dia tidak hanya menjual barang dengan harga bersaing namun kualitas harus tetap terjaga.
"Sejak tahun 1986 saya sudah jualan batu meski tidak sebanyak saat ini. Tentunya, kita harus berani jujur kepada pembeli, apakah batu yang dijual asli, opsidian atau olahan," jelasnya.