Toko Merah, Bangunan Elite Zaman Belanda di Kota Tua, Bekas Rumah Gubernur Jenderal VOC
Orang-orang menyebutnya dengan Toko Merah. Dulunya kediaman Gustaaf Willem Baron van Imhoff selaku Gubernur Jenderal VOC pada masa 1743-1750.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
Ornamennya merupakan campuran Eropa klasik yang dipadukan dengan dekorasi Tiongkok serta dilengkapi tangga Baroque hingga membuat terlihat sangat cantik.
Dahulu bangunan ini memang difungsikan sebagai rumah tinggal tetapi kini sudah berubah menjadi gedung serba guna PT Perusahaan Perdagangan Indonesia.
Hanya saja ketika Tribun Travel menjumpai Toko Merah, Senin (17/8/2015) pintu besar nan megah terkunci rapat menggunakan gembok.
Berdasarkan sumber terpercaya bangunan berwarna merah mentereng ini berdiri di atas luas tanah 2.455 meter persegi.
Ini adalah bangunan kembar atau dua rumah di bawah satu atap berlantai batu sedangkan bagian atas berlantai kayu.
Arsitekturnya mencerminkan perpaduan gaya Cornice House (bangunan dengan dinding muka yang ujung atasnya datar dan diberi profil-profil pengakhiran) dengan atap tropis.
Tembok depan tak diplester, bata merah ditampilkan, lalu diperkuat dengan cat warna merah hati yang juga merupakan warna dominan interior.
Unsur tradisional tampil pada motif kisi-kisi pipih di balustrade yang sudah tidak asing pada bangunan gaya Melayu.
Sejarah Bangunan
Tahun 1730: Pembangunan rumah oleh Gustaaf Willem Baron van Imhoff, Gubernur Jenderal VOC.
Tahun 1813-1851: Berganti beberapa pemilik yang akhirnya dimiliki Oey Liauw Kong, seorang pedagang Tiongkok untuk dijadikan toko.
Tahun 1934-1942: Kantor pusat N.V. Jacobson van der Berg, salah satu 5 besar perusahaan milik kolonial Belanda.
Tahun 1942-1945: Gedung Dinas Kesehatan Tentara Jepang lalu ditempati tentara gabungan Inggris-India.
Tahun 1946-1957: Kembali menjadi kantor N.V. Jacobson van den Berg yang kemudian dinasionalisasi jadi PT Yudha Bakti.
Tahun 1977: Dimiliki oleh PT Dharma Niaga (Ltd.) kelanjutan dari PN Satya Niaga
Tahun 1993: Menerima penghargaan Sertifikat Sadar Pemugaran sebagai bukti nyata sikap kepedulian terhadap pelestarian sejarah budaya.