Perjuangan Ayah dan Dua Anak Mengenang Kematian Istri dan Ibu Mereka Dengan Keliling Dunia
Ini cerita perjalanan ayah dan dua anak mereka dalam mengenang kematian istri dan ibu mereka dengan cara berkeliling dunia.
Editor: Agung Budi Santoso
Pada saat itu, mereka berdua menjadi anak baru di kelas.
Pasangan ini mulai berpacaran di kelas 13, kemudian melakukan perjalanan bersama selama enam bulan setelah kuliah, lalu menikah tahun 2003.
Singkat cerita, setelah Max lahir tahun 2007, Jane mendapati gumpalan di salah satu payudaranya saat ia sedang menyusui.
“Kami menyangka itu adalah susu yang mengeras, ternyata itu adalah kanker payudara,” jelas Pearson.
Jane menjalani kemoterapi, mereka sekeluarga kemudian pergi ke Dominika saat natal 2008 untuk merayakan pemulihan Jean.
Tetapi saat mereka tiba, Jane mendapat serangan, doktor menemukan bahwa kankernya telah menjalar ke otak.
Ia diterbangkan ke Fort Lauderdale (Florida, Amerika Serikat).
Di sana ia memutuskan untuk mencabut seluruh peralatan penyokong hidupnya di hari Natal.
“Setiap keputusan yang kami bertiga buat, saya selalu membayangkan ‘apa yang akan dilakukan Jane?’” terang Pearson.
“Kami mendapat pelajaran yang sangat berharga bahwa hidup sangat singkat, jadi kau harus memanfaatkan setiap kesempatan yang kau punya. Jane meninggal di usia 36 dan sejak saat itu aku selalu mengasuh anak dengan cara yang semenyenangkan mungkin, itulah mengapa kami pergi sekarang,” tuturnya.
Selama perjalanan, Sullivan akan mengenakan sepasang sepatu dari ibunya agar Jane dapat mengikuti jejak mereka saat mereka terbang dari satu negara ke negara lainnya.
Ketiganya terbang dari Boston ke Costa Rica.
Bulan depan, mereka akan menuju Australia. Rencananya, mereka akan tiba di Indonesia di bulan Oktober. (Jonathan Andrian/ Sumber: The Star)