Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bukan Sembarang Lontong, Kuliner Suku Dayak di Nunukan Ini Beda Rasanya Karena Dari Beras Organik

Sama-sama terbuat dari beras, lontong ala Suku Dayak di Nunukan ini beda rasanya karena terbikin dari beras organik.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Bukan Sembarang Lontong, Kuliner Suku Dayak di Nunukan Ini Beda Rasanya Karena Dari Beras Organik
Kompas.com/ Sukoco
Luba’ Laya’ makanan khas suku Dayak Lundayeh yang terbuat dari beras organik. Sulitnya mendapatkan bahan pendamping menyantap luba’ laya’ warga Nunukan terpaksa menyantap dengan soto. 

Untuk memasak biter memang tidak diperlukan api, karena ukuran masak tidaknya biter ditentukan dari lumatnya semua bahan hingga halus.

“Numbuknya harus sampai halus, baru bisa disebut sudah masak,” kata Dorma.

Meski hanya luba’ laya’ yang bisa disajikan Dorma siang itu, namun nikmatnya mengecap bahan pangan tanpa terkontaminasi bahan kimia adalah penglaman yang sangat langka.

Meski Kecamatan Krayan masuk ke dalam salah satu kecamatan di Kabupaten Nunukan, namun untuk bisa menikmati beras krayan, warga Nunukan terpaksa merogoh kocek yang agak dalam.

Satu kilogram beras adan di Nunukan dihargai Rp 50.000.

Ini disebabkan satu-satunya jalan yang bisa menjangkau Kecamatan Krayan dari Nunukan hanya dengan pesawat perintis. Untuk membawa satu kilogram beras krayan membutuhkan ongkos kirim Rp 30.000.  (Sukoco)

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas