Bubur Ayam Mang Obel, Lampung: Jangan Tertipu pada Penampilan Bubur Ini yang Terkesan 'Sederhana'
Meskipun tampilannya tidak sesemarak bubur ayam biasanya, rasa bubur ayam Mang Obel ini sungguh di luar ekspektasi.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribun Lampung Heru Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Mang Obel. Bagi pencinta kuliner dan pehobi jalan malam, Mang Obel rasanya sudah tidak asing di telinga.
Diambil dari penggalan nama karakter Obelix, Mang Obel memang menyulap dirinya menjadi tempat nongkrong yang tidak hanya nyaman tapi juga inspiratif di sudut Kota Tapis Berseri.
![bubur bubur ayam](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bubur-ayam_20150823_162520.jpg)
Bubur Ayam Mang Obel terletak di Jalan Kartini Bandar Lampung. (Tribun Lampung/Heru)
Tengok saja letaknya yang berada persis di seberang Mall Kartini.
Mengambil tempat di pelataran bengkel Rolya Motor, bilangan Jalan Kartini Bandar Lampung, Mang Obel seketika nampak mencolok dari deretan ruko yang ada, tepat saat mentari kembali ke peraduan.
Tenda-tenda semi permanen bernuansa putih Aneka furnitur dari bahan kayu jati belanda di tata sedemikian rupa lengkap dengan nomor meja.
Nuansa hangat dari sinar kemuning bohlam lampu yang duduk di beberapa lampu taman juga sukses membuat siapa saja merasa nyaman untuk nongrong.
Kita pun bisa memililih, berlindung di bawah tenda, atau menikmati indahnya malam dan menu yang disajikan dibawah indahnya kerlip bintang.
![bubur bubur](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bubur_20150823_162741.jpg)
Selain bubur ayam, kedai ini juga mempunyai sejumlah menu lainnya, mulai pisang bakar hingga bebek goreng. (Tribun Lampung/Heru)
Bagi yang eksis dan narsis, jangan lupakan spot ayunan yang pas untuk diabadikan kala mampir ke Mang Obel.
Beno Sutrisno salah satu dari tiga orang pendiri Mang Obel mengatakan, hadirnya Mang Obel awalnya hanya ingin sajikan menu sarapan bubur kepada masyarakat.
Sayangnya, tidak mudah menemukan spot yang pas untuk membuka usaha tersebut.
Hingga akhirnya yang terjadi adalah dibuatnya street cafe yang beroperasi di malam hari.
"Di awal memang maunya buat bubur ayam pagi aja. Tapi susah nyari lokasi yang buat dipake. Ujungnya Bram Aria Tenggara, Maicel dan saya sendiri Beno Sutrisno mikir kenapa engga buat street cafe aja dengan
menu awal," kisah Beno.
"Apalagi di Bandar Lampung ini kan minim tempat kongkow yang asyik," lanjut dia.