Kawah Biru Ini Mengeluarkan 'Salju,' Tapi Panas, Anehnya Lagi Lokasinya Berpindah-pindah
Kawah Biru Tinggi Raja di Simalungun ini tak lazim. Kawah, tapi lokasinya pindah-pindah. Panas, tapi disebut bersalju. La kok bisa?
Editor: Agung Budi Santoso
"Tidak ada uang masuk, tapi ya harus bayar pemandu, biasanya pemandu membandrol biaya Rp 100 ribu untuk membawa wisatasan mengelilingi tempat wisata," katanya.
Tekstur di permukaan Kawah Biru dipotret jarak dekat (Tribun Medan/ Silfa Humairah)
Untuk sampai ke tempat ini ada beberapa rute yang bisa dilalui di antaranya yaitu,
Medan-Lubuk Pakam-Galang-Dolok Masihul-Nagori Dolok-Dolok Tinggi Raja dan
Medan-Lubuk Pakam-Tebing Tinggi-Dolok Merawan-Dolok Tinggi Raja, dan rute yang lainnya Medan-Lubuk Pakam-Galang-Bangun Purba-Dolok Tinggi Raja.
Masing-masing rute memiliki waktu tempuh yang hampir sama yaitu 4 hingga 5 jam perjalanan dengan Sepeda Motor.
Khusus untuk jarak Dolok Tinggi Raja hingga ke lokasi wisata, walaupun hanya berjarak 10 kilometer, wisatasan bisa menghabiskan waktu dua jam untuk sampai di lokasi. Pasalnya jalan di sana berupa bebatuan besar dan berlubang.
Jalan berbatu-batu tersebut terk saat hujan, menjadi jalur yang cukup ekstrim untuk dilalui.
Disinilah letak lemahnya pemerintah daerah dalam membangun infrastruktur jalan, yang masih kurang diperhatikan, padahal objek wisata ini telah ramai dikunjungi.
Karena tempatnya yang terpencil dan jauh dari kota, di sana juga tidak ada penginapan. Wisatawan juga direkomendasikan untuk membawa bekal makan sendiri, karena jarang ditemui warung makan di obyek wisata tersebut.