Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pertolongan Penduduk Lokal Ketika Seorang Traveler Kesulitan Akses Internet di Osaka Jepang

Inilah pentingnya seorang traveler berinteraksi dengan penduduk lokal saat traveling ke suatu tempat yang tidak ada akses internetnya.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Pertolongan Penduduk Lokal Ketika Seorang Traveler Kesulitan Akses Internet di Osaka Jepang
virtuoso.com

TRIBUNNEWS.COM - Berinteraksi dengan penduduk lokal sangat penting ketika berwisata ke suatu destinasi.

Penduduk lokal dapat membantu wisatawan dalam segala hal yang terkait rencana berwisata.

"Pas jalan-jalan gue incarnya tempat-tempat yang orang banyak enggak tahu. Gue tanya orang lokal supaya tahu," kata travel blogger dan penulis buku "The Journeys dan The Not So Amazing Life", Alexander Thian usai acara "Media Gathering" by HotelQuickly Indonesia" di Jakarta, Rabu (26/8/2015).

Pria yang aktif berkicau di akun Twitter @amrazing ini mengatakan dapat mengetahui tempat-tempat wisata yang belum banyak dikunjungi wisatawan.

Salah satu pengalamannya adalah ketika ia berwisata ke Osaka, Jepang.


Bunga Sakura khas Jepang

"Di Osaka, ada suatu tempat di sana enggak ada internet. Gue tanya sama orang lokal, dia bisa Bahasa Inggris atau enggak. Eh dia bisa, terus saranin gue ke tempat-tempat yang bahkan gue belum tahu," ujarnya.

Manfaat lain dengan berinteraksi dengan warga lokal, lanjut Thian, adalah dapat mengetahui kebudayaan setempat. Salah satunya melalui makanan yang disantap ketika berwisata.

Berita Rekomendasi

"Kalau makanan gue enggak makan yang ekstrim. Itu tanya ke penduduk lokal. Dari situ bisa tahu mereka nongkrong di mana," katanya.

Lewat informasi tempat makan itu, Thian mengatakan dapat melihat tempat-tempat makan para penduduk lokal.

Di sana, ia mengaku dapat berinteraksi dengan penduduk lokal dan menemukan kesamaan dengan Indonesia.

"Contohnya di Vietnam, gue tanya terus jadi diajak orang lokal. Gue lihat mereka makannya sama saja seperti orang Indonesia. Seperti di warteg, terus ada yang angkat kaki, he...he...," ungkapnya.

Selain itu, berinteraksi dengan penduduk lokal adalah tujuan utama Thian selama berwisata.


Kuil bersejarah di Kyoto

Dengan begitu, lanjut dia, berwisata menjadi lebih bermakna dan tidak hanya berfoto-foto dan kemudian pergi.

"Cari tahu tentang masyarakat di sana, kebudayaannya bagaimana. Gue suka berinteraksi dengan orang lokal," jelasnya.

Hotel Quickly sendiri merupakan adalah aplikasi pemesanan kamar last-minute yang hadir untuk para wisatawan.

Aplikasi ini menyediakan hotel-hotel terpilih dengan harga terbaik di lebih dari 200 destinasi di Asia Pasifik.  (Wahyu Adityo)

Tags:
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas