Gunung Anak Krakatau Sewaktu-waktu 'Batuk-batuk,' Tapi Remaja Ini Nekat Mendaki Ke Puncaknya
Gunung Anak Krakatau sewaktu-waktu bisa 'batuk-batuk.' Namun remaja ini nekat mendaki dan sukses sampai puncak!
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Reporter Tribun Lampung Heru Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Suasana haru dan bahagia menyelimuti puncak pertama Gunung Anak Krakatau.
Sejumlah peserta Tur Krakatau terlihat tidak bisa menyembunyikan perasaan mereka. Salah satu diantaranya, Irfan Rahmat, pemuda belia yang sukses menjejakkan kaki di puncak.
Peluh terus mengucur dari permukaan kulit tubuhnya. Deru nafasnya tak beraturan.
Sesekali bahkan ia terlihat tersengal tak mampu mengontrol keluar masuk jalannya oksigen ke sistem pernafasan akibat lelah yang mendera.
Selfie di atas Gunung Anak Krakatau (Tribun Lampung/ Heru Prasetyo)
Dipayungi terik matahari, Irfan yang membekali diri dengan bendera Merah Putih berukuran sedang terus memaksakan kakinya untuk melangkah.
Deru debu yang beterbangan akibat terpaan angin hingga guguran material pasir yang tidak stabil saat dipijak sama sekali tak goyahkan langkahnya untuk sampai ke puncak.
Tak ayal, segenap tekad yang telah ia gelorakan terbayar lunas saat Irfan sampai di puncak pertama GAK.
Sebuah senyum penuh kemenangan tersungging di ujung bibirnya.
"Bersyukur banget bisa sampai puncak. Bahagia. Apa yah pokoknya seneng aja, susah mau ngomong apa," ungkapnya.
Siswa kelas 1 di SMAN 4 Bandar Lampung menguraikan, sejak jauh hari ia telah menargetkan untuk dapat berdiri gagah di puncak GAK bersama sang merah putih. Sebab itulah yang selalu ia lakukan sepanjang pendakian gunung.
"Saya dari rumah memang sudah bekal bendera. Sudah kebiasaan kalao daki wajib bawa aja kayak waktu naik ke Gunung Pesagi dan Rajabasa uga gini," beber pria yang mengaku selalu penasaran untuk mendatangi bukti sisa keganasan Krakatau Purba.
Hal senada juga dirasakan oleh Halim Santoso yang merupakan peserta dari komunitas blogger.
Pria asal Solo ini juga amat puas bisa bergabung dalam perjalanan Tur Krakatau dan bergabung dengan puluhan peserta lan di puncak.
Mendekati Gunung Anak Krakatau dengan naik perahu boat.
"Jujur ini keikutsertaan saya yang kedua sejak tahun lalu. Saya antusias bisa gabung di tur ini, soalnya kita tahu sendiri bagaimana susahnya mengurus perizinan ke BKSDA untuk berkunjung dan mendaki ke GAK yang merupakan cagar alam," ungkap pria yang merupakan admin www.jejak-bocahilang.com tak mau melewatkan kesempatan.