Busana Berbentuk Unik-unik dan Atraksi Lucu-lucu di Ajang Lampung Tapis Carnival
Kemunculan atraksi gajah semarakkan Lampung Tapis Carnival yang didapuk sebagai puncak kegiatan Festival Krakatau Ke-25.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Lampung Culture dan Tapis Carnival V didapuk sebagai puncak kegiatan Festival Krakatau Ke-25. Pergelaran ini dipusatkan di Jalan Dr Susilo, depan Mahan Agung, kompleks rumah dinas gubernur Lampung, Minggu (30/8).
Kegiatan ini diikuti oleh para pelaku seni, budaya dari 15 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung yang menampilkan keragaman atraksi dan pawai budaya. Tidak lupa, sejumlah perwakilan kontingen dari luar daerah Lampung juga turut hadir dan memeriahkan acara.
Gelaran ini sendiri dimulai pada siang hari, tepatnya sejak pukul 14.00 WIB. Namun sebelum waktu tersebut, masyarakat telah tumpah ruah di sepanjang Jalan Dr Susilo, Jalan Pangeran Diponegoro, Jalan Jenderal Sudirman, sampai Lapangan Enggal yang menjadi rute pawai budaya.
Padahal, cuaca kala itu terbilang tidak ramah bagi aktifitas di luar ruangan. Tapi pada kenyataan, mereka tidak mengindahkan sinar matahari yang sangat menyengat siang itu. Justru warga tua dan muda berburu tempat terbaik untuk menyaksikan parade pawai budaya.
Atraksi lucu para penari di ajang Lampung Culture dan Tapis Carnival V, puncak dari Festival Krakatau.
Acara dibuka peragaan busana tradisional Lampung yang ditampilkan oleh Ikatan Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung. Mengenakan busana dari dua adat asli Lampung yaitu Pesisir dan Pepadun, muli- muli (gadis-gadis) tersebut nampak cantik dan memesona indahnya.
Balutan busana daerah seperti sulam usus dan kain tapis yang diaplikasikan para muli kian mempercantik tampilan mereka.
Tidak berhenti mengagumi keindahan paras muli yang hadir, pengunjung juga disuguhkan tarian tradisional Lampung yang dibawakan dengan elok oleh muli dan mekhanai.
Tidak ketinggalan para penggawa membawa payung agung yang melambangkan simbol kebesaran bagi masyarakat Lampung.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan atraksi hewan ikonik Provinsi Lampung yaitu gajah.
Terdapat dua ekor gajah yang merupakan anggota binaan Taman Way Kambas, gajah tersebut ditunggangi oleh dua muli cantik. Mereka adalah Putri Indonesia asal Lampung Laras Maranatha Tobing dan Putri Pariwisata Lampung Vita Lestari Muzaffarti.
Bak putri raja, Laras dan Vita terlihat anggun di atas singgasana yang tersemat di atas punggung mamalia terbesar di darat tersebut. Sesekali mereka berdua memberikan salam ke arah deretan penonton, salam khas seorang putri.
Atraksi lucu para penari di ajang Lampung Culture dan Tapis Carnival V, puncak dari Festival Krakatau.
Selain dimeriahkan oleh penampilan perwakilan dari kabupaten dan kota se-Lampung, puncak acara Festival Krakatau tahun ini juga dihadiri oleh kontingen dari luar daerah Lampung, seperti DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Banten, Sumatera Selatan, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dalam acara itu, kontingen NTB menampilkan tarian Gendang Beleq. Tarian ini terbilang cukup unik.