Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Busana Berbentuk Unik-unik dan Atraksi Lucu-lucu di Ajang Lampung Tapis Carnival

Kemunculan atraksi gajah semarakkan Lampung Tapis Carnival yang didapuk sebagai puncak kegiatan Festival Krakatau Ke-25.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Busana Berbentuk Unik-unik dan Atraksi Lucu-lucu di Ajang Lampung Tapis Carnival
Foto-foto: Tribun Lampung/ Perdiansyah
Lampung Culture dan Tapis Carnival V, puncak dari Festival Krakatau. 

Alat musik yang digunakan untuk mengiringi tarian ini sangat mencolok, yakni berupa gendang raksasa berdiameter sekitar 50 cm dan panjang 150 cm. Saking besarnya, gendang ini ditabuh oleh enam orang.

Tarian khas Lombok tersebut memukau seluruh penonton. Tarian yang menggambarkan kemaskulinan atau kejantanan seorang pria itu ditujukan sebagai pengiring para ksatria yang akan maju ke medan perang dan menyambut para pahlawan yang pulang dari medan perang. Selain itu, Gendang Beleq juga dulu dimainkan dalam pesta-pesta kerajaan.

Pertunjukan lainnya tidak kalah memukau.

Di antaranya, tari Nganta Tulung dari Lampung Selatan, tari Numbai Lawok dari Pesisir Barat, Pincak Khakot dari Tanggamus, tari Putri Pekhing Tikham dari Metro, dan tari Bajau dari Bandar Lampung.

Penampilan Yayasan Prahlada Lampung yang membawakan tarian tradisional dari India juga mencuri perhatian pengunjung. Menarik lagi saat sebuah kereta raksasa bernama Jagannatha melintas.
Tak mau kalah, Paguyuban Marga Tionghoa Indonesia Lampung menampilkan atraksi barongsai dan atraksi seni beladiri wushu.

Yah, atraksi dan penampilan peserta pawai itu pun seolah menegaskan bahwa Lampung adalah wilayah yang heterogen.

Berbagai suku bangsa hadir disini. Meski begitu, keragaman itu tak menjadi penghalang masyarakatnya untuk bersatu membangun Lampung.

BERITA REKOMENDASI

Acara ini dibuka oleh Gubernur Lampung M Ridho Ficardo. Tampak pula istri gubernur, Aprilani Yustin Ficardo, Sekretaris Provinsi Lampung Arinal Djunaidi, dan perwakilan Kementerian Pariwisata, Wali Kota Bandar Lampung Herman HN, serta tamu undangan lainnya.


Ajang Lampung Culture dan Tapis Carnival V, puncak dari Festival Krakatau.

Dalam sambutannya, Ridho mengatakan, acara ini selain sebagai ajang silaturahmi antardaerah dan hiburan rakyat, juga digelar sebagai ajang pengenalan potensi pariwisata di Lampung.

"Mudah-mudahan dengan adanya acara seperti ini, media informasi tentang potensi budaya dan pariwisata di Lampung akan lebih dikenal luas dan berkembang lebih baik lagi," ujar Ridho.

Terkait promosi budaya, Pawai Budaya Lampung Tapis Carnival rasanya cukup menyedot perhatian para traveler. Sebab sejak jauh hari, sejumlah blogger dan fotografer dari luar daerah sudah memastikan hadir untuk mengabadikan momen tahunan ini.

Sedangkan bagi warga setempat, acara ini menjadi hiburan gratis yang sayang untuk dilewatkan. Terbukti dengan ribuan warga memadati lokasi karnaval tersebut. Eni (34), warga Tanjungkarang Pusat, mengaku tidak pernah melewati Festival Krakatau setiap tahunnya.


"Acaranya sangat menarik. Dari tahun ke tahun juga saya rasa semakin meriah. Ini juga saya bawa anak-anak agar mereka senang dapat melihat pawai tersebut," ujar ibu rumah tangga ini.

Pawai Budaya Lampung Tapis Carnival sejatinya merupakan acara baru di Festival Krakatau. Mengadopsi acara karnaval terbesar di Indonesia, Jember Fashion Carnival, gelaran di Lampung diarahkan untuk menonjolkan ikon Lampung dalam tiap balutan busana yang digunakan peserta. (Heru Prasetyo)

Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas