Pantesan Sate Afrika Ini Joss Rasanya, Cara Bikinnya Lama dan Rumit, Inilah Proses Memasaknya
Sate Afrika ini benar-benar empuk dan mantap rasanya. Ya pantesan saja bikinnya lama dan cukup rumit. Inilah tahapan memasakanya yang panjang itu.
Editor: Agung Budi Santoso
![Pantesan Sate Afrika Ini Joss Rasanya, Cara Bikinnya Lama dan Rumit, Inilah Proses Memasaknya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sate-afrika_20150903_194445.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Hadir di Yogyakarta sejak Juli 2015, rumah makan Sate Afrika menawarkan sebuah sensasi kuliner yang berbeda dari kebanyakan rumah makan yang telah ada di Yogyakarta.
Sesuai dengan namanya, rumah makan yang beralamat di Jalan Raya Tajem, Stan Maguwoharjo, Sleman ini menghadirkan sate Afrika sebagai menu andalannya.
Dinamakan Sate Afrika karena hidangan berbahan baku domba ini memang benar-benar kuliner khas Afrika.
Dikatakan Antok selaku Manager Operasional Sate Afrika, rumah makan tersebut merupakan cabang dari Sate Afrika Haji Ismail Coulibaly Tanah Abang Jakarta.
![](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sate-afrika_20150903_194335.jpg)
Koki sedang membakar sate Afrika di Rumah Makan Sate Afrika di Jalan Raya Tajem, Stan Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta (Tribun Jogja/ Hamim Thohari)
"Haji Ismail Coulibaly adalah orang Mali yang telah sejak 15 tahun yang lalu membuka usaha rumah makan Sate Afrika di Jakarta," ujar Antok belum lama ini.
Meskipun bernama sate, tetapi kuliner yang satu ini berbeda cara penyajian dan pengolahanya jika dibandingkan dengan kebanyakan sate di Indonesia.
Anda tidak akan menemukan tusuk sate saat memesan sate Afrika.
Meskipun sama-sama dibakar di atas arang, tetapi sate afrika tidak menggunakan tusuk.
Proses memasak sate Afrika juga lebih panjang dibandingkan dengan sate khas Indonesia.
Setidaknya ada empat proses yang harus dilalui oleh daging domba sebelum disajikan kepada pemesan.
Pertama daging domba mentah dibakar di atas arang, setelah itu daging direbus.
Tidak berhenti disana, daging domba tersebut masih harus dibakar lagi.
Selama proses pembakaran dan perebusan ini daging domba masih dalam potongan-potongan yang cukup besar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.