Menghabiskan Malam Ditemani Segelas Kopi Jos di Angkringan Lek Man, Dekat Stasiun Tugu Yogya
Berada di jalan Wongsodirjan atau sebelah utara Stasiun Tugu Yogyakarta, angkringan Lek Man setiap harinya selalu dipenuhi pengunjung.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Berbicara kuliner Yogyakarta, sepertinya angkringan tidak bisa dipisahkan dalam bahasan tersebut.
Angkringan telah menjadi salah satu ikon kuliner Yogyakarta.
Angkringan Lek Man. (Tribun Jogja/Hamim)
Anda akan sangat mudah menemukan gerobak angkringan di wilayah Yogyakarta. Hampir di seluruh sudut Yogyakarta terdapat pedagang angkringan.
Dari sekian banyak angkringan yang ada di Yogyakarta terdapat beberapa angkringan yang cukup terkenal dan legendaris, salah satunya adalah angkringan Lek Man.
Berada di jalan Wongsodirjan atau sebelah utara Stasiun Tugu Yogyakarta, angkringan Lek Man setiap harinya selalu dipenuhi pengunjung.
Seperti kebanyakan angkringan, disana anda dapat menemukan beragam menu khas angkringan, seperti nasi kucing, gorengan, sate usus, saten telur puyuh, wedang jahe.
Tetapi ada satu menu spesial di Angkringan Lek Man yakni kopi jos.
Kopi jos adalah kopi tubruk yang sebelum disaijkan diberi tambahan bara api. ketika diseruput, kuatnya rasa kopi berpadu dengan aroma terbakar.
Benar-benar perpaduan rasa yang khas. Aroma terbakar ini menambah kekuatan rasa kopi.
Angkringan Lek Man, Yogyakarta. (Kompasiana/Janu Dewandaru
Dikatakan Semi, adik dari Lek Man (Siswowiharjo) usaha angkringan tersebut telah ada sejak lebih dari 60 tahun yang lalu.
"Usaha ini diwariskan dari bapak saya yang bernama Kartoikromo, kepada kakak, dan saat ini saya yang meneruskan," ujar Semi sembari melayani pembeli.
Semi setiap harinya melayani pembeli dengan menggunakan gerobak angkringan klasik yang terdiri dari dua bagian.
Satu bagian untuk memanasi air yang digunakan membuat minuman, dan satu bagian lagi untuk menata makanan.