Sensasi Traveling ke Myanmar, Negara ini Menawarkan Wisata Menjelajah Waktu ke Masa Lalu
Waktu yang paling baik untuk berkunjung ke Myanmar adalah antara 1 Oktober hingga 31 Maret. Karena, pengunjung dapat menaiki balon udara di waktu ini.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Jika berkunjung ke Myanmar, rasanya seperti sedang melihat foto kerajaan Hindu-Budha di Indonesia, hanya saja dalam versi nyata.
Negara ini menawarkan wisata menjelajah waktu ke masa lalu.
Wanita dari etnis Kayan mengenakan pakaian tradisional dan cincin perunggu di leher mereka di Desa Panpet, Demoso, Kayah, Myanmar timur, 16 April 2014. Beberapa wanita Kayan etnis, juga dikenal sebagai Padaung, mulai mengenakan cincin perunggu di leher dan kaki mereka sejak usia muda. (AFP PHOTO / YE AUNG THU)
Siapa bilang tidak ada yang bisa dinikmati di Myanmar, sebaliknya, semua hal dapat dinikmati. Berikut sedikit panduan mininya.
Objek Wisata
Meski menjadi bekas jajahan Inggris, Myanmar tak kehilangan wujud aslinya.
Sebagian besar warga Myanmar beragama Budha.
Ini menjadikan sebagian besar obyek wisata di sini berupa kuil dan bangunan berasitektur Hindu-Budha.
Datang ke Myanmar seperti sedang mengalami sendiri Indonesia pada masa kerajaan Hindu-Budha.
Jika ingin melihat pusat Buddhisme di Myanmar, kunjungi Pagoda Swedagon di Yagon.
Pengunjung juga bisa datang ke Bagan, yang dijuluki Kota Kuil.
Di sini terdapat banyak sekali kuil, beberapa di antaranya Shitaung Paya dan Kotahung Paya.
Pagoda di Myanmar. (net)
Jika ingin sedikit bertualang, coba ke Gunung Kyaiktiyo. Jangan mengaku pencinta batu jika belum melihat Golden Rock di sini.
Ya, sebongkah batu raksasa berlapis emas murni yang terletak di puncak gunung.
Bisa juga pergi ke Inle Lake, untuk merasakan sensasi hidup terapung.