Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesona Teluk Prigi di Trenggalek: Ombak Tenang, Pasir Putih dan Laut Biru, Manjakan Liburan Anda

Di sepanjang pelayaran perahu tampak tenang, pengunjung dapat melihat warna biru laut yang berbeda-beda.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pesona Teluk Prigi di Trenggalek: Ombak Tenang, Pasir Putih dan Laut Biru, Manjakan Liburan Anda
Kompas/Bahana Patria
Keindahan pantai di Teluk Prigi, Minggu (14/6/2015). Selain menikmati keindahan pantai yang dikelilingi perbukitan, banyak wisatawan yang berenang di laut dalam ombak yang tenang. 

Dengan demikian, orangtua pun dapat tenang membiarkan anak mereka berenang di laut atau bermain pasir di pantai.

Pada waktu sore menjelang sang surya kembali ke peraduannya, perpaduan warna biru laut, jingga dari matahari, dan hijau pepohonan dari bukit yang menjulang di sisi teluk menghadirkan kesan yang sangat mendalam dan meditatif.

Bagi wisatawan yang datang untuk ”melarikan diri” dari rutinitas keseharian perkotaan, pemandangan yang diberikan Teluk Prigi tersebut menjadi sangat menyejukkan dan romantis.

Walau hanya berada di pinggirnya, membuat kita ingin berlama-lama menikmati pemandangan tersebut.

Wajar saja banyak pasangan muda-mudi memanfaatkan momen tersebut.

Terdapat dua pilihan dalam menikmati suasana tersebut, bisa dengan hanya duduk-duduk di pinggir pantai dan bercengkerama atau menceburkan diri ke laut dengan ban sewaan.

Sepanjang pantai banyak penyewaan ban, dengan biaya sewa Rp 5.000-Rp 15.000 sepuasnya.

BERITA TERKAIT

Pilihan kedua, membiarkan tubuh di atas ban dengan posisi telentang menghadap langit kemudian merelakan diri terombang-ambing ombak kecil.

Wisatawan dapat menikmati sensasi yang diberikan oleh ombak yang datang perlahan.

Mereka melepaskan kekhawatiran bahwa akan terbawa ke tengah laut.

Karena kalaupun pun terbawa arus laut, mereka tidak panik karena pantai tersebut dangkal.

Tinggal menceburkan diri ke laut dan kembali ke pantai dengan kaki.

Jika tahan, pengunjung bisa berenang hingga langit benar-benar gelap.

Namun, biasanya hal tersebut urung dilakukan oleh banyak pengunjung karena asap dari pembakaran ikan dan cumi yang tercium hingga ke pantai menggugah selera mereka untuk mengakhiri perjalanannya dengan menyantap ikan bakar.

Halaman
1234
Sumber: KOMPAS
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas