Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Duh, Orangtua Bawa Anak-anak Nonton Film The Transporter Refueled yang Penuh Adegan Seks, Prostitusi

Film 'The Transporter Refueled' penuh adegan kebrutalan, narkoba, prostitusi dan seks. Tapi tampak orangtua bawa anak-anak nonton film ini.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Duh, Orangtua Bawa Anak-anak Nonton Film The Transporter Refueled yang Penuh Adegan Seks, Prostitusi
Cuplikan adegan film The Transporter Refueled . 

TRIBUNNEWS.COM - Salah satu fungsi utama Lembaga Sensor Film (LSF) adalah menentukan batas usia penonton sebuah film yang diputar di bioskop.

Sebelum suatu film diputar di bioskop, film itu harus melalui tahapan sensor di LSF. Dari situ ditetapkan, apakah film itu lolos sensor atau tidak untuk diputar di bioskop.

Jika lolos sensor ditetapkan batas usia penontonnya. Dibagi atas tiga klasifikasi: Semua Umur (SU), Remaja (R), dan Dewasa (D) atau hanya boleh untuk penonton berusia 17 tahun ke atas.

Tetapi, dalam prakteknya, apakah fungsi LSF itu benar-benar efektif di bioskop-bioskop?

Kalau saya yang menjawabnya, tanpa ragu saya menjawabnya: Tidak! Sama sekali tidak! Boleh dikatakan pekerjaan LSF menentukan batas usia penonton itu hanyalah pekerjaan mubazir, khususnya untuk film dengan kategori dewasa.

Karena meskipun suatu film jelas-jelas sudah dikategorikan hanya untuk penonton dewasa dengan konten yang seberat apapun materi dewasanya, tetap saja dengan bebas anak-anak di bawah umur diizinkan masuk menontonnya oleh petugas jaga pintu bioskop.


Film 'The Transporter Refuled'.

Berita Rekomendasi

Memang ada himbauan dari pihak bioskop agar penonton menonton film sesuai dengan kategori usianya, yang biasanya ditayangan slide sebelum pemutaran filmnya, tetapi apalah artinya himbauan itu, jika pihak bioskop sendiri tidak pernah sedikitpun mengingatkan apalagi melarang anak-anak masuk bioskop saat yang diputar adalah film dengan kategori dewasa.

Saya sudah beberapa kali memperhatikan fenomena ini.

Meskipun jelas-jelas sebuah film berkategori dewasa, tiada halangan sedikitpun ketika ada anak-anak, baik yang datang sendiri bersama teman-temannya (usia rata-rata sekitar 12-16 tahun), maupun bersama orangtuanya (usia 10 tahun ke bawah) hendak masuk ke bioskop menonton film dewasa tersebut.

Oleh penjaga pintu bioskop mereka diizinkan bebas masuk begitu saja berbaur dengan penonton-penonton dewasa.

Kondisi memprihatinkan ini sebenarnya bersumber pada peran orangtua sendiri, yang tidak punya kesadaran terhadap pentingnya memperhatikan film-film apa saja yang boleh ditonton oleh anak-anaknya yang masih di bawah umur.

Jika sebuah film sudah dikategorikan dewasa, seharusnya mereka melarang atau tidak membawa anak-anaknya menonton film dewasa di bioskop.

Faktanya masih banyak orangtua yang tidak memperdulikan hal tersebut, buktinya masih cukup banyak orangtua yang membawa anak-anaknya yang masih di bawah umur itu menonton film-film dewasa di bioskop bersama mereka.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas