Pesawat Catalina di Museum Perjuangan Jambi: Bukti Perlawanan Rakyat Saat Agresi Militer Belanda
Museum yang mulai dibangun pertengahan 1993 itu menyimpan cukup banyak bukti sejarah.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Teguh Suprayitno
TRIBUNNEWS.COM,JAMBI - Museum Perjuangan adalah titik awal bagi Anda yang ingin mengetahui cerita perjuangan rakyat Jambi tempo dulu.
Museum yang mulai dibangun pertengahan 1993 itu menyimpan cukup banyak bukti sejarah.
Pada dinding-dindingnya juga tergambar relief yang mampu bercerita sekelumit tentang masa Melayu Kuno Jambi, Kesultanan Jambi dalam masa pendudukan Belanda.
Museum Perjuangan, Jambi. (Tribun Jambi/Teguh Suprayitno)
Bukti sejarah yang paling menarik saya adalah replika pesawat Catalina RI 005 yang dipajang di halaman museum.
Catalina dahulu adalah milik RR Cobley, mantan penerbang Royal Australian Air Force.
Jumri, seorang pemandu museum yang menemani saya bercerita, waktu agresi militer kedua di Jambi, pesawat amfibi ini digunakan untuk mengangkut senjata, logistik dan para perwira tinggi dan menengah dari Yogyakarta.
“Catalina RI 005 ini bertugas untuk menghubungkan sub territorium Djambi dengan Komandemen Sumatera di Bukit Tinggi,” katanya.
Pada akhir 1948 saat Belanda menduduki Jambi, kolonel Abunjani berniat menggunakan Catalina untuk menyerang pangkalan udara di Talang Semut Palembang, namun karena mengalami kerusakan mesin, niat itu pun gagal.
Catalina justru jatuh dan menabrak tongkang yang ditenggelamkan di Sungai Batanghari.
Diorama yang menceritakan perjuangan rakyat Jambi melawan penjajah Belanda. (Tribun Jambi/Teguh Suprayitno)
Sebagai bentuk penghormatan pemerintah Jambi pada RR Cobley dan bukti sejarah, pemerintah Jambi mengangkat bangkai pesawat yang terpendam dalam dasar sungai dan membuat replikanya.
Saat ini, Catalina RI 005 seolah menjadi magnet bagi masyarakat. Banyak dari mereka yang selfie dengan latar pesawat.
Tentu Anda juga bisa mencobanya bila mau.