Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serunya Sendratari Ramayana di Solo: Saat Sugriwa Harus Pinjam Helm Penonton untuk Berlindung

Selain mengerti jalan cerita perwayangan, Anda akan terhibur bahkan diajak terlibat dalam pertunjukan yang digelar.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Serunya Sendratari Ramayana di Solo: Saat Sugriwa Harus Pinjam Helm Penonton untuk Berlindung
Tribun Jateng/M Syofri Kurniawan
Pertarungan Subali dan Sugriwa dalam sendratari Ramayana di Taman Balekambang, Solo. 

Beberapa penari berpakaian layaknya ksatria dan ada pula yang mengenakan kostum raksaksa atau buto.

Para penari ini sedang melakoni rangkaian cerita Sendratari Ramayana berjudul "Geger Gua Kiskenda".

ramayana
Pemain mengenakan kostum sebelum naik ke atas panggung.  (Tribun Jateng/M Syofri Kurniawan)

Tidak ada dialog dalam pertunjukan berdurasi sekitar 90 menit ini, hanya gerakan tarian dan beberapa aksi pertarungan.

Namun, penonton tidak merasa bosan melihat pertunjukan Sendratari Ramayana yang rutin digelar setiap bulan purnama di Taman Balekambang itu.

Interaksi yang dibuat para penari dengan penonton, seperti tiba-tiba muncul di tengah penonton yang sedang menyaksikan pertunjukan, atau berlari di deretan mereka, membuat penonton yang menyaksikan semakin terhibur.

Bahkan, tak jarang gelak tawa mereka meledak saat tokoh Sugriwa meminjam helm seorang penonton untuk melindungi diri dari serangan Subali, tokoh pewayangan lain.

Tak mau kalah, Subali terkadang juga bersembunyi di antara kerumunan penonton saat dikejar Sugriwa.

Berita Rekomendasi

Geger Gua Kiskenda yang merupakan rangkaian dari cerita Sendratari Ramayana ini menceritakan perkelahian antara Subali dan Sugriwa di Ngalengka.

Hanoman sebagai keponakan keduanya kemudian meminta bantuan Rama Wijaya agar memecahkan masalah tersebut.

"Setiap bulan, cerita yang ditampilkan berbeda dan saling berurutan atau saling bersambung, mulai bulan Januari hingga Desember," ujar sutradara sekaligus penata tari Sendratari Ramayana di Taman Balekambang, Joko Sugiyono.

Sendratari yang biasanya digelar mulai pukul 20.00 itu hampir menyerupai Sendratari Ramayana yang digelar di Candi Prambanan.

Mulai dari kisah Anoman Obong sampai Sinta Obong diceritakan bergantian sepanjang tahun setiap bulan.

"Untuk penampil, bergantian dari sanggar tari yang ada di Solo. Biasanya, setiap tampil, melibatkan minimal 100 penari," sambungnya.

Untuk menyaksikan Sendratari Ramayana di Taman Balekambang ini, para penonton tidak dipungut biaya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas