Serunya Sendratari Ramayana di Solo: Saat Sugriwa Harus Pinjam Helm Penonton untuk Berlindung
Selain mengerti jalan cerita perwayangan, Anda akan terhibur bahkan diajak terlibat dalam pertunjukan yang digelar.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Tak semua pertunjukan wayang membosankan.
Label sebagai pertunjukan khusus orang tua pun tak selamanya benar.
Kalau tidak percaya, datang saja ke pertunjukan sendra tari wayang orang Ramayana di Taman Balekambang, Solo.
Selain mengerti jalan cerita perwayangan, Anda akan terhibur bahkan diajak terlibat dalam pertunjukan yang digelar.
Sugriwa bersembunyi di barisan penonton. (Tribun Jateng/M Syofri Kurniawan)
Seperti pertunjukan beberapa waktu lalu.
Gending yang dimainkan pengrawit mengalun merdu dari panggung teater terbuka Taman Balekambang, Solo.
Tabuhan gamelan terdengar nyaring mengiringi para sinden yang melantunkan tembang Jawa.
Di depan panggung, ribuan penonton duduk berdesakan memenuhi tempat duduk yang terbuat dari campuran batu dan semen yang dibuat setengah lingkaran mengelilingi panggung.
Hampir tidak ada celah kosong di deretan tempat duduk bertingkat itu.
Pertunjukan sendratari Ramayana di Taman Balekambang, Solo. (M Syofri Kurniawan)
Mereka yang datang dari berbagai usia, mulai remaja, muda dan orangtua. Bahkan, tak sedikit pula anak-anak.
Tepuk tangan langsung bergemuruh saat belasan penari tampil di hadapan mereka.
Beberapa penari berpakaian layaknya seekor monyet berwarna-warni, ada merah, biru dan putih.