Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bubur Ayam Bunda di Banjarmasin Ini Terjual Hampir 1.000 Porsi Sehari, Ini Cerita Enaknya

Bubur Ayam Bunda di Banjarmasin ini sehari bisa terjual hampir 1.000 porsi sehari. Mau tahu apa enaknya?

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Bubur Ayam Bunda di Banjarmasin Ini Terjual Hampir 1.000 Porsi Sehari, Ini Cerita Enaknya
Foto-foto: Banjarmasin Post/Yayu Fathilal
Bubur Ayam Bunda di Banjarmasin. 

Padahal, bubur ayam yang dijualnya tak jauh berbeda dengan bubur ayam lainnya yang ada di Banjarmasin.

"Mungkin kelebihannya dari segi rasa yang selalu kami jaga. Kami menggunakan resep rahasia dan berasnya beras Jawa sehingga tidak cepat berair," sebutnya.

Bubur ini menggunakan lauk berupa telur yang dimasak pindang, bawang goreng, suwiran daging ayam dan irisan tipis telur dadar serta irisan daun sop.

Buburnya tampak kental karena menggunakan beras Jawa, bukan beras unus khas Kalimantan Selatan yang jika diolah menjadi bubur akan cepat berair.

Tak heran jika kemudian buburnya ini laris sekali.


Keramaian pengunjung di Kedai Bubur Ayam Bunda di Banjarmasin.

Dulu, pihaknya menjual bubur ini di teras rumah saja dan hanya di pagi hari.

Karena cita rasanya yang khas dan pas di lidah pengunjung, membuat usahanya makin ramai hingga berkembang menjadi kedai yang bisa menampung hingga 150 orang.

BERITA TERKAIT

Cabangnya hingga sekarang sudah ada tiga, yaitu di Jalan Pulau Laut di sebelah kedai pusatnya, di Jalan Flamboyan dan di Jalan Ratu Zaleha, Banjarmasin.

Seporsinya yang penuh dijual Rp 12.000 dan yang separuh Rp 10.000.

Posisi kedai ini di Jalan Pulau Laut, jalan kecil saja.

Patokannya dari Masjid Raya Sabilal Muhtadin atau rumah dinas Wakil Gubernur Kalimantan Selatan yang ada di dekat masjid ini.

Di samping rumah dinas ini ada jalan kecil, dekat situ SPBU S Parman.


Depot Bubur Ayam Bunda di Banjarmasin.

Jalan itu bernama Jalan Pulau Laut.

Lurus saja masuk ke dalam melewati kantor Kementerian Agama Kota Banjarmasin dan kantor Kecamatan Banjarmasin Tengah, sekitar 500 meter dari mulut jalan di sebelah kanan ada kedai ini.

Pengunjung kemari biasanya menggunakan kendaraan pribadi karena tak ada transportasi umum melintas di daerah ini kecuali ojek. (Yayu Fathilal)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas