Sup Ikan Kuah Asam, Menu Idola Dari Flores Timur
Inilah sup kuah ikan khas Flores Timur. Andalan wisata kuliner setempat. Apa istimewanya menu ini?
Editor: Agung Budi Santoso
Inilah sup kuah ikan khas Flores Timur. Andalan wisata kuliner setempat. Apa istimewanya menu ini?
TRIBUNNEWS.COM - Kuliner Flores Timur adalah cermin dari hasil alamnya. Ikan laut, baik yang segar maupun kering, jagung, ubi-ubian, dan sayuran, seperti kelor atau jantung pisang, mewarnai wajah kuliner di ujung timur Pulau Flores.
Sup ikan kuah asam
Salah satunya, ikan kuah asam, menu populer di kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur.
Menu ini dapat dijumpai di beberapa rumah makan di pusat kota. Salah satunya, di Rumah Makan Mas Gempar yang berlokasi di satu sudut taman kota Larantuka.
Rumah Makan Mas Gempar sebenarnya semacam tenda kaki lima yang baru buka sore hingga malam hari.
Sebelah-menyebelah adalah para penjaja aneka kuliner lainnya, seperti bakso dan nasi goreng.
Ikan yang biasa dijadikan bahan menu ikan kuah asam adalah ikan batu alias yang hidup di bebatuan, seperti kerapu dan kakap. Yang terbaik tentu saja kerapu yang juga menjadi favorit banyak orang.
Pantai Besar di Kota Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Lidah segera saja terpikat pada kuah asam yang bersumber dari irisan belimbing wuluh. Kuah kuningnya yang encer, terasa gurih namun ringan.
Penggunaan jahe membunuh rasa amis ikan. Kualitas ikan yang baru pagi hari ditangkap juga meminimalisir rasa amis yang muncul.
Sebagai gantinya, rasa daging ikan yang manis segar dan terasa kenyal menemani lidah bergoyang.
Sayangnya, kerapu tidak selalu mudah didapat. Di saat musim angin besar, nelayan jarang mendapat kerapu.
Bu Pardi, pemilik Rumah Makan Mas Gempar, pun harus sabar menjawab pelanggan yang kecewa karena kerapu tidak ada.
"Kalau sedang ada kerapu, saya bisa habis tiga ikan seukuran begini," kata Bu Pardi sambil merentangkan kedua tangannya sejauh hampir semeter.
Dalam semalam, ia bisa melayani hingga 75 porsi ikan kuah asam. Ini belum lagi ikan bakar dengan bumbu yang lebih banyak mendapat pengaruh dari Jawa.