Virgin Beach, Surga yang Tersembunyi di Timur Pulau Dewata, Segala Sesuatu di Sini Masih Alami
Diberi julukan Virgin Beach, yang berarti pantai perawan, karena suasananya yang masih alami belum terjamah seperti di tempat wisata lain di Bali.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Cisilia Agustina S
TRIBUNNEWS.COM, KARANGASEM - Hamparan laut biru yang diapit dua bukit, itulah panorama yang disuguhkan oleh Pantai Pasir Putih atau yang kini akrab disebut Virgin Beach.
Berada di antara Desa Adat Bugbug dan Perasi, Karangasem, Bali, pantai ini merupakan satu di antara tiga pantai di sepanjang kawasan tersebut.
Pantai Candidasa dan Pantai Bugbug menawarkan panorama laut dengan pasir hitam, sedangkan Virgin Beach menghadirkan pesona lain dengan pasir putih hangat yang kerap diterpa gulungan-gulungan ombak.
Pantai ini masih cukup tersembunyi, masih sepi dan masih nyaman. (Tribun Bali/Cisilia Agustina)
Diberi julukan Virgin Beach, yang berarti pantai perawan, karena suasananya yang masih alami belum terjamah investor seperti di tempat-tempat wisata lain di Bali.
Meskipun ada penunjang pariwisata, hanya beberapa warung sederhana yang dikelola oleh perseorangan dari warga masing-masing desa.
Tak hanya dari belum adanya hotel atau resort mewah, tetapi nuansa alami tersebut juga dapat dilihat dari tidak adanya penggunaan listrik di pantai pasir putih ini.
“Di sini tidak ada listrik, karena yang tinggal di kawasan ini hanya tujuh kepala keluarga (KK). Sementara warung-warung di sini menggunakan generator,” ujar Komang Unyil, penyedia jasa snorkeling di Pantai Pasir Putih kepada Tribun Bali, Minggu (27/9/2015).
Berada di sisi timur Bukit Asah, Virgin Beach dapat terlihat langsung dari atas bukit ini.
Wisatawan bisa melakukan snorkeling, body board, hingga sailing di tempat ini. (Tribun Bali/Cisilia)
Jalan yang dapat ditempuh sebagai akses dari bukit ini, kira-kira 500 meter di sebuah pertigaan dengan plang penanda menuju Bukit Asah atau Virgin Beach.
Akses jalan satu ini pun cukup kecil dan sempit, sehingga jika membawa kendaraan, hanya dapat ditempuh dengan menggunakan sepeda motor.
Ada juga akses jalan lain dari Desa Perasi, satu desa tepat setelah Desa Bugbug.
Jika datang dari kawasan Desa Bugbug, pengunjung akan dikenakan biaya parkir kendaraan yakni Rp 2.000, tetapi jika datang dari arah Perasi, dikenakan biaya Rp 3.000.
Meskipun masih minim dari sentuhan pariwisata mewah khas destinasi wisata lain di Pulau Bali, tetapi justru ini yang memberikan dampak positif.
Pengunjung yang datang merasa nyaman dengan suasana sepi dan jauh dari ingar bingar pariwisata yang terlalu modern saat ini.
Pantai ini berada di antara dua bukit dan terletak di Desa Adat Bugbug dan Perasi, Karangasem. (Tribun Bali/Cisilia)
“Walau masih cukup tersembunyi, tapi suasana di sini masih cukup sepi jadi masih nyaman. Hanya saja akses ke sini, jalannya masih kurang bagus,” ujar Kadek Dwi, pengunjung asal Jasri, Karangasem.
Dari Snorkeling Hingga Sailing
Beberapa aktivitas air guna menarik minat wisatawan sudah digalakkan beberapa masyarakat lokal yang membuka usaha di Virgin Beach.
Mulai dari snorkeling, body board, hingga sailing, yang ditawarkan di sini pada para wisatawan, baik lokal dan mancanegara.
Menurut penyedia jasa snorkeling, Wayan Sumerta, untuk snorkeling dengan harga Rp 35 ribu, pengunjung dapat menikmati pesona bawah laut di pantai ini.
Terumbu-terumbu karang dan ikan-ikan hias yang lain di kawasan pantai ini, yang menjadi andalan di Pantai Pasir Putih.
“Dari bibir pantai, kira-kira 5-10 meter, karang-karangnya sudah kelihatan dan masih alami. Kadang juga bisa lihat kura-kura,” ujar Sumerta.
Menurutnya, potensi bawah laut seperti terumbu karang yang ada di Pantai Pasir Putih ini tidaklah kalah dari kawasan lain, seperti Amed dan Ble Lagoon.
Peminatnya, khususnya para wisatawan mancanegara pun tampak tak melewatkan kesempatan untuk merasakan sensasi panorama bawah laut di sini.
Sementara untuk sailing, dengan menggunakan jukung atau perahu nelayan tradisional, pengunjung akan dibawa berlayar di area pantai hingga memutari Pulau Paus, sebutan untuk atol berbentuk paus di bawah Bukit Asah.
Untuk sailing ini dipatok tarif Rp 250 ribu per empat orang.
Sumerta mengatakan, khususnya di akhir pekan, pengunjung akan ramai mendatangi Virgin Beach ini, mulai dari pagi hingga sore hari.
Selain bisa menikmati aktivitas air, banyak pengunjung yang juga berenang atau sekadar memanjakan diri di pasir sambil berjemur.
Gulungan ombak yang cukup besar, justru menjadi incaran para pengunjung yang berenang di sini.
Ombak yang bergerak mendorong orang-orang menuju bibir pantai menjadi sensasi tersendiri bagi mereka.
Kawasan Pantai Pasir Putih ini mulai dibuka dari pukul 08.00 Wita hingga selepas senja. (*)