Mengintip Koleksi Museum Gentala Arasy di Jambi: Ada Koleksi Uang dari Seluruh Kerajaan di Nusantara
Museum ini bukan hanya bercerita soal sejarah masuknya Islam di Jambi, tetapi juga sebagai ikon wisata Jambi.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Teguh Suprayitno
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI – Museum ini bukan hanya bercerita soal sejarah masuknya Islam di Jambi, tetapi juga sebagai ikon wisata Jambi.
Anda yang ingin berwisata sekaligus mengetahui runutan peradaban Islam kuno di tanah Melayu Jambi bisa datang ke museum Gentala Arasy.
Pengunjung melihat koleksi Museum Gentala Arasy. (Tribun Jambi/Teguh)
Di sana menyimpan puluhan benda bersejarah mulai abad ke 19, seperti piring-piring keramik buatan Cina bermotif ayat Al-Qur’an, jubah ulama besar yang pernah berdakwah ke Jambi dan mimbar yang usianya lebih dari 100 tahun.
Selain itu ada banyak koleksi uang logam zaman kerajaan Mataram, Kerajaan Jenggala, Majapahit, Samudra Pasai hingga zaman kesultanan Banten.
“Total koleksi ada 30an barang sejarah yang kita miliki, selebihnya itu ada seratusan benda sejarah titipan dari masyarakat, sebagian lagi titipan dari museum negeri dan museum perjuangan,” kata Asril pemandu museum.
Ada satu koleksi yang paling menyita perhatian pengunjung, ia adalah mushaf berukuran 1,25 x 1,8 meter.
Mushaf ini ditulis tangan dan lengkap 30 jus.
Ia dipajang tak jauh dari pintu masuk museum.
Pengunjung melihat koleksi Museum Gentala Arasy. (Tribun Jambi/Teguh)
Selain melihat koleksi benda-benda sejarah, Anda juga bisa membaca sejarah masuknya Islam di Jambi pada panel yang dipasang di dinding.
Museum Gentala Arasy juga memiliki ruang bawah tanah.
Di sana dibangun sebuah ruang pemutaran film dokumenter seputar sejarah Islam.
Untuk selingan biasanya pemandu museum akan memutar film lucu tentang masyarakat kampung Jambi.
Dari sekian banyak sudut, ada satu tempat yang menjadi favorit banyak pengunjung.
Sebuah lift di tengah ruangan yang akan membawa Anda ke balkon menara.
Di atas ketinggian 25 meter, Anda bisa menyaksikan bentangan kota Jambi dari ketinggian.
Ada sungai, gedung-gedung tinggi dan padatnya pemukiman penduduk yang dipecah jalanan.
Dari atas menara Anda bisa emotret landcape Kota Jambi, atau bahkan berselfie ria.
Anda tertarik mengunjunginya?
Museum Gentala Arasy berada persis di seberang Ancol Jambi.
Anda hanya perlu berjalan melewati jembatan Pendestrian untuk sampai di museum.
Bila Anda datang dari luar Kota Jambi, ada bisa menggunakan angkutan Kota menuju mal WTC.
Anda juga bisa menggunakan jasa ojek atau taxi bila tak ingin naik turun angkot.
Tempat rujukan mahasiswa sejarah
Seperti kebanyakan, museum Gentala Arasy juga menjadi tempat rujukan para mahasiswa untuk belajar sejarah Islam di Jambi.
Tak heran bila di sana Anda akan ketemu banyak mahasiswa sejarah yang sedang belajar.
Persis saat Tribun mengunjungi museum, di sana ada belasan mahasiswa IAIN STS Jambi.
Ali Muzakir dosen sejarah Islam IAIN STS Jambi mengatakan, sengaja mengajak mahasiswanya untuk belajar sejarah Islam di museum Gentala Arasy.
“Semester ini saya mengajar mata kuliah sejarah Islam di Jambi, dan sejarah itu ada di sini,” katanya.
Usai mengunjungi museum, dia akan mengajak mahasiswanya berdiskusi.
“Kan belajar bisa juga di luar, tidak monoton di dalam kelas,” kata Ali.
Asril pemandu museum bilang, bila museum Gentala Arasy ini sengaja di bangun untuk mendokumentasikan sejarah peradaban Islam di Jambi.
Museum Gentala Arasy ini buka setiap hari dari mulai pukul 08,00 hingga pukul 05,00 sore.
Khusus untuk Sabtu dan Minggu, museum ini dibukan hanya batas waktu jam 01,00 siang.
Anda yang ingin mengunjungi museum ini, hanya perlu membayar Rp 3000 (dewasa) untuk tiket masuk.
Namun bila Anda datang bersama rombongan Anda hanya perlu membayar Rp 2000 per orang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.