Warkop Doa Ibu, Satu di Antara Sedikit Warung di Lampung yang Sediakan Bubur Kacang Hijau
Bubur kacang hijau yang renyah, berpadu dengan citarasa manis gula aren menyatu secara sempurna bersama siraman santan.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribun Lampung Heru Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Siapa yang tidak kenal dengan sajian bubur kacang hijau.
Makanan ini kerap identik sebagai menu sarapan atau menu pengganjal perut saat malam tiba.
Buat Anda yang berada di Kota Tapis Berseri (Bandar Lampung), sayangnya tidak banyak warung bubur kacang hijau yang bisa ditemukan.
Ilustrasi: Bubur kacang hijau (sundakitchen.files.wordpress.com)
Tidak siang, tidak juga malam, warung bubur kacang hijau di Bandar Lampung bisa dihitung jumlahnya dengan jari.
Salah satu lapak yang bisa anda kunjungi adalah warung kopi (warkop) Doa Ibu. Warung ini selain menyediakan kopi juga menyediakan bubur kacang hijau yang asyik dinikmati saat malam.
Lokasinya berada di Jalan ZA Pagar Alam, tepatnya di deretan warung yang berada persis di depan kampus Universitas Bandar Lampung.
Tidak sulit untuk menemukan warkop ini, sebab ia begitu mencolok dengan tulisan Warkop Doa Ibu di bagian depan warung.
Selain itu di sisi kiri dan kanan warung ini adalah warung fotokopi dan kelontong yang biasa melayni mahasiswa setempat.
Sebagai warkop yang berada di pusat kota, warkop doa ibu memiliki menu yang relatif sama dengan warkop pada umumnya.
Bubur kacang hijau dengan ketan hitam, paket internet (indomie telor kornet), aneka kopi seduh, STMJ (susu telor madu dan jahe), telur ayam kampung dan bebek setengah matang dan lainnya.
Warkop ini pun cukup ramai pengunjung saat malam menjelang.
Meski buka hampir 24 jam sehari, malam adalah waktu favorit bagi pengunjung menyantap aneka kudapan yang disediakan, khususnya bubur kacang hijau.
"Kalau di warkop ini rame palingan malam, kalo siang atau sore tidak banyak yang datang ke sini. Paling mahasiswa depan aja yang mau ganjel perut," tutur Mas Jo pemilik warkop.