Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Melepas "Kepulangan" Matahari di Tebing Breksi, Sleman, Tempatnya Mirip Ngarai Sianok di Sumbar

Pemandangan berupa jajaran tebing batu memanjang tersebut jika dilihat sepintas menyerupai tebing Ngarai Sianok yang ada di Sumatera Barat.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Melepas
Tribun Jogja/Hamim Thohari
Pengunjung menikmati pemandangan di Tebing Breksi, Sleman, Yogyakarta. 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Selalu saja ada destinasi baru jika berbicara mengenai pariwisata Yogyakarta.

Akhir-akhir ini di wilayah Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman terdapat destinasi wisata baru bernama Tebing Breksi.

tebing breksi
Menikmati sunset di Tebing Breksi.  (Tribun Jogja/Hamim)

Sejatinya Tebing breksi adalah perbukitan yang dijadikan area penambangan batuan breksi yang berada di dusun Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan.

Akibat aktivitas penambangan yang telah berlangsung puluhan tahun tersebut menjadikan bukit di area tersebut memiliki struktur dinding yang unik.

Pemandangan berupa jajaran tebing batu memanjang tersebut jika dilihat sepintas menyerupai tebing Ngarai Sianok yang ada di Sumatra Barat.

Berita Rekomendasi

Topografi yang tidak sengaja tersebut menjadikan tempat ini faovorit pengunjung untuk foto-foto.

Tak jurang tempat tersebut dijadikan lokasi foto preweeding.

tebing breksi
Suatu senja di Tebing Breksi, Sleman. (Tribun Jogja/Hamim)

Saat ini Tebing Breksi tersebut dikelola oleh masyarakat Desa Sambirejo yang tergabung dalam Pokdarwis Lowo Ijo.

Eko Nur Setiawan atau Eko Proyo satu diantara penguruh Pokdarwis Lowo Ijo menyatakan, warga sekitar mulai menawarkan potensi wisata tebing Breksi sejak akhir tahun 2014.

"Saat itu bulan Desember 2014 saya beserta seorang teman mencoba mulai menata tempat ini agar layak dikunjungi wisatawan. Seiring berjalannya waktu, pemerintah daerah Sleman mengetahui potensi wisata ini. Dan pada 30 Mei 2015, tempat ini akhirnya diresmikan oleh Gubernur DIY menjadi tempat wisata," terang Eko Proyo.

Panggung terbuka dengan latar belakang jajaran tebing tersebut beberapa kali telah digunakan untuk pentas kesenian yang mendukung kegiatan pariwisata.

Misalnya, pentas wayang kulit, kuda lumping, dan pentas musik dangdut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas