Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah

TRIBUNNEWS.COM, DELI SERDANG - Pemandian Kincir, di STM Hilir Deli Serdang kini tidak terawat dan kurang menarik minat wisatawan.

Padahal, aliran sungai airnya cukup bersih dan terdapat sumber mata air serta air terjun yang mungil.

Dodi, penduduk sekitar, menuturkan pemandian Kincir tidak lagi dijadikan destinasi wisata sekitar 3 tahun lalu karena pungutan liar dari pemuda setempat yang memberatkan pengunjung.

Pemandian Kincir. (Tribun Medan/Silfa)

"Dulunya dikelola penduduk sekitar dari dua desa, tapi terkadang pungutan diminta dari kedua desa sehingga terjadi kayak perebutan dan membuat wisatawan enggan ke sana. Setelah itu Pemandian Kicir ditutup dan tidak dirawat lagi oleh penduduk kedua desa," katanya.

Sedangkan pemerintah daerah setempat juga tidak turun tangan untuk mengembangkan pemandian Kincir sebagai tempat wisata.

Maka keadaan sungai kini sulit diakses karena semak belukar tumbuh di sekitar sungai, belum lagi sampah entah darimana tidak dibersihkan.

Menurut Dodi, walaupun tidak seramai dulu, tapi wisatawan masih ada yang masuk sesekali untuk memancing dan melakukan camping atau bakar-bakar ikan di sekitar sungai.

Pemandian Kincir. (Tribun Medan/Silfa)

"Ya bagi mereka yang udah tahu di sini ada sungai bagus, ya tetap ke sini untuk mandi atau sekedar mancing. Malah lebih enak bagi mereka karena sekarang masuknya gratis," katanya.

Untuk menuju pemandian Kincir dari Kota Medan hanya memakan waktu sekitar 1 jam.

Bisa melalui Tanjung Morawa atau Deli Tua.

Jika tertarik ke sana, wisatawan direkomendasikan membawa alat pancing karena jenis ikan dan jumlah ikan di sana banyak.

Bisa juga membawa arang dan alat bakar-bakar ikan untuk menambah suasana meriah.

Bisa juga mandi di bawah air terjunnya untuk merasakan pijatan yang membuat tubuh yang pegal jadi segar.